Meski Sering Terjatuh karena Kelelahan, Abah Sanim Tetap Berjualan Cilok Demi Menyambung Hidup

Reporter : Devi Puspitasari
Kamis, 9 Juli 2020 11:30
Meski Sering Terjatuh karena Kelelahan, Abah Sanim Tetap Berjualan Cilok Demi Menyambung Hidup
Abah Sanim tetap bersyukur berapapun uang yang beliau dapat.

Keadaan hidup kadang memaksa seseorang untuk terus mengais rezeki meski berada diusia yang tak muda lagi. Sama halnya dengan seorang kakek berusia 82 tahun yang akrab disapa Abah Sanim.

Meski sudah berusia senja, Abah Sanim harus tetap mendorong gerobak ciloknya demi menyambung hidup. Potret serta video perjuangan Abah Sanim ini dibagikan oleh akun Instagram @partners_in_goodness.

1 dari 4 halaman

      Lihat postingan ini di Instagram      

Sebuah kiriman dibagikan oleh ???????? PING (@partners_in_goodness) pada

Melansir dari akun itu, Abah Sanim tak membuat ciloknya sendiri. Setiap harinya, beliau mengambil cilok yang akan dijajakannya ke rumah bos cilok sebelum berkeliling menggunakan gerobak.

Biasanya, Abah Sanim membawa 100 atau 200 buah cilok setiap harinya. Namun belum tentu semuanya bisa habis terjual. Apalagi adanya pandemi corona sekarang yang tak jarang membuat Abah hanya mendapat lelah.

"Keadaan jualan sekarang sepi yak, dagang cuma keliling, cuma dapat lelah. Gak ada yang sekolah sekaligus ada corona. Jadinya dagangan sepi," terang Abah.

"Seringnya dagangan nggak habis, bawa dua ratus paling cuma laku seratus cilok," sambungnya.

2 dari 4 halaman

Selalu Bersyukur

Setiap harinya, biasanya Abah bisa menjual sekitar 100 cilok dengan keuntungan Rp 30 ribu. Namun, uang ini masih harus dipotong untuk membeli plastik dan minyak tanah pengisi kompor yang digunakannya menghangatkan cilok.

Dari hasil jualannya berkeliling seharian, biasanya abah hanya bisa menikmati sisa uang sekitar Rp 15 ribu sampai Rp 20 ribu saja. Meski tak banyak, Abah Sanim mengaku selalu merasa bersyukur dengan berapapun uang yang ia dapat.

Untuk berhemat, biasanya abah mengusahakan siang hari pulang agar bisa makan siang di rumah. Lalu, beliau akan melanjutkan berkeliling sampai maghrib menjelang.

3 dari 4 halaman

Sering Jatuh Akibat Kelelahan

Abah Sanim

Selain itu, diusianya yang tak lagi muda, abah jadi sering cepat lelah. Bahkan, beberapa kali beliau pernah jatuh akibat kelelahan. Tak hanya itu, abah Sanim mengaku ia sempat tertabrak motor saat menyeberang sehingga saat ini kaki beliau masih sering merasakan sakit.

Abah sendiri tinggal di Kampung Buniaga Seri RT 01/ RW 01, Kelurahan Tanjung Mekar, Kecamatan Karawang Barat, Kabupaten Karawang. Tak sendiri, abah tinggal bersama anaknya yang bekerja sebagai kuli serabutan dan juga cucunya.

Sedangkan sang istri, belum lama ini sudah meninggalkan abah lebih dulu menghadap sang pencipta.

Beri Komentar