© Todaysparent.com
Seorang anak laki-laki berusia 7 tahun diduga menjadi korban pelecehan seksual oleh teman sepermainannya di Karang Tengah, Cianjur, Jawa Barat. Kasus ini terungkap setelah korban berinisial RTH itu mau mengaku bahwa ia dicabuli oleh temannya (RP) yang berusia 11 tahun.
Sebelum RTH mau menceritakan kejadian tersebut, orangtua korban melakukan konsultasi dengan psikiater karena melihat kejanggalan perilaku anaknya itu. Kecurigaan orangtua korban semakin bertambah setelah dilakukan pemeriksaan medis.
"Dari hasil analisis yang dilakukan psikiater serta didukung pemeriksaan medis, disimpulkan cucu saya menjadi korban pencabulan. Cucu saya mengaku menjadi korban temannya sendiri yang merupakan tetangga dekatnya berinisial RP yang masih duduk dibangku kelas 5 Sekolah Dasar," kata Aan, nenek korban saat dikonfirmasi wartawan, Minggu (13/9).
Tak terima dengan kejadian yang dialami anaknya, orangtua korban mengajak orangtua pelaku untuk bermusyawarah yang dimediasi tokoh masyarakat dan anggota kepolisian setempat. Lantaran kasus ini dianggap akan menjadi aib keluarga, kedua pihak sepakat agar kasus ini tidak dibawa ke ranah hukum dengan sejumlah syarat.
Syaratnya, yakni orangtua pelaku harus mengakui kesalahan putranya dan meminta maaf kepada keluarga korban serta masyarakat. Keluarga pelaku juga harus menanggung biaya pengobatan korban. Syarat terakhir, kedua pihak sepakat tidak memperpanjang kasus dengan menggibah atau membahas kasus ini kembali.
" Syarat terakhir, jika ada yang melanggar maka bersedia untuk dilaporkan kepihak berwajib," kat Aan.
Aan mengatakan, kesepakatan itu hanya bertahan beberapa hari. Ibu pelaku malah memposting gambar dan tulisan ke grup WhatsApp warga yang mengungkit kasus ini.
Orangtua pelaku melaporkan keluarga korban ke Polres Cianjur atas tuduhan penghinaan terhadap pernyataan keluarga korban saat mediasi berlangsung.
Kini, situasi malah berbalik. Korban dikucilkan warga yang termakan isu hoaks.
" Saat ini Kondisi korban semakin terdesak, cacian dan hinaan berulang kali didapatkan dari warga sekitar yang sudah dihasut oleh pihak keluarga pelaku," tuturnya.
Sementara itu, saat dikonfirmasi merdeka.com, Polres Cianjur menyebut masih mendalami kasus tersebut.