© Wikipedia.com
Pernah ngebayangin gak jika seseorang yang kerjaannya sangat vital, melakukan kesalahan, dan kesalahan tersebut dianggap benar oleh banyak orang? Jika seperti itu, tentu saja orang tersebut akan merasa hasil kerjaannya baik-baik saja.
Ternyata seorang pembunuh berantai tercipta dari kesalahan sebuah instansi. Pembunuh tersebut dijuluki Phantom of Heilbronn.
Dikutip dari She Kills Lit, Phantom of Heilbronn, atau yang juga dikenal sebagai " Wanita Tanpa Wajah" merupakan pembunuh yang sempat membingungkan kepolisian Jerman dari tahun 1993 sampai 2009. DNA wanita ini ditemukan di berbagai TKP, mulai dari kasus pembunuhan, hingga pencurian di Prancis dan Austria.
Ia pun juga dikenal memiliki bawahan yang ada di Serbia, Slovakia, Albania, dan Rumania. Bisa dikatakan, Phantom of Heilbronn ini merupakan pembunuh yang mematikan dan telah meneror banyak negara di Eropa.
Kepolisian pun hanya sedikit sekali memiliki informasi tentang pembunuh berantai satu ini. Mereka hanya memiliki bukti DNA yang selalu teridentifikasi di TKP.
Kasus pertama Phantom of Heilbronn terjadi di kota Idar-Oberstein, Jerman. Pada tahun 1993, seorang pensiunan gereja bernama Lieslotte Schlenger (62), ditemukan tewas tercekik kawat ya ia gunakan untuk merangkai bunga. Pembunuhnya pun saat itu masih misteri dan DNA Phantom of Heilbronn di temukan di TKP.
Delapan tahun berikutnya, terjadi lagi sebuah kasus pembunuhan misterius di Freiburg, Jerman. Joseph Walzenbach (61), seorang pedagang barang antik, ditemukan tewas tercekik benang taman. Sekali lagi DNA Phantom of Heilbronn ditemukan di TKP.
Setelah dua kejadian tersebut, DNA Phantom of Heilbronn ditemukan dimana-mana. DNA tersebut ditemukan di jarum suntik heroin di Gerolstein, pada kue di Budenheim, dan juga di pistol mainan saat digunakan untuk perampokan di Arbois.
Perampokan, pembobolan, pembunuhan, bahkan di mobil tempat tiga orang Gerogia terbunuh, semua TKP ditemukan DNA dari Phantom of Heilbronn tersebut.
Sampai pada tahun 2007, seorang polwan bernama Michele Kiesewetter ditemukan tewas tertembak dalam mobilnya di Heilbronn. DNA Phantom of Heilbronn juga ditemukan di TKP. Sejak meninggalnya Michele, kepolisian Jerman bertekad untuk menemukan pembunuh misterius tersebut.
Semakin kepolisian mencari pembunuh misterius tersebut, semakin banyak DNA Phantom of Heilbronn di TKP kasus-kasus kejahatan. Hingga pada akhirnya kepolisian Jerman membuat sayembara dengan hadiah 300.000 Euro bagi yang memiliki informasi terkait pembunuh tersebut.
DNA Phantom of Heilbronn ditemukan di 37 kasus kejahatan di berbagai tempat. Dan, ternyata pembunuh tersebut tidak pernah ada.
Pada tahun 2009, diketahui bahwa DNA Phantom of Heilbronn yang selalu ditemukan di TKP berasal dari cotton bud para petugas forensik. Bisa dibilang, cotton bud yang mereka gunakan selama ini tidak steril dan tertempel DNA seorang wanita disana.
Jadi, ketika para petugas forensik datang ke tempat kejadian kasus kriminal, mereka memeriksa TKP dengan cotton bud yang sudah tertempel DNA seseorang. Sehingga, DNA yang ditemukan petugas forensik diklaim adalah pelaku kejahatan tersebut.
Ternyata, DNA tersebut milik salah satu buruh di perusahaan pembuat cotton bud. Ternyata ia tidak memakai sarung tangan dalam mengemas cotton bud agar steril.
Sehingga, DNA miliknya pun tersebar di banyak cotton bud yang digunakan para petugas forensik.
Pada akhirnya, para polisi menemukan pembunuh polwan tersebut. Namun untuk pembunuh Lieslotte dan Joseph, hingga kini masih misteri.
Tentunya, kasus ini memang sangat memalukan bagi satuan tim forensik. Namun, pastinya bisa menjadi pembelajaran di kemudian hari agar tidak terulang lagi.
Wah bahaya banget ya kalau sampai teledor gini. Bisa bikin gempar satu negara tuh.