Mitigasi adalah Menekan Risiko dan Dampak Bencana, Ini Tujuan dan Contohnya

Reporter : Dhewi Bayu Larasati
Jumat, 17 September 2021 19:23
Mitigasi adalah Menekan Risiko dan Dampak Bencana, Ini Tujuan dan Contohnya
Mitigasi adalah meminimalkan tingkat kerugian. Dalam bencana, mitigasi berarti mengurangi dampak terjadinya bencana.

Mitigasi adalah tindakan mengurangi risiko dari terjadinya suatu peristiwa yang tak diinginkan. Mitigasi merupakan elemen penting dalam setiap aspek, mulai dari bisnis hingga bencana.

Melansir India Times, secara umum mitigasi adalah meminimalkan tingkat kerugian atau bahaya sehingga suatu kondisi jadi tidak terlau parah, tidak terlalu rugi atau tidak banyak merusak. Mitigasi juga berarti mengelola suatu insiden yang sudah terlanjur terjadi. Dan ini adalah tahap atau komponen manajemen darurat atau manajemen risiko.

Salah satu kondisi yang harus dimitigasi yakni keberadaan bencana. Bencana kadang tak bisa dicegah, namun mitigasi dilakukan untuk fokus pada pengurangan dampak ketika bencana terjadi.

1 dari 4 halaman

Mitigasi adalah

Singkatnya, mitigasi bencana adalah tindakan yang menghilangkan atau mengurangi dampak dan risiko bahaya melalui tindakan proaktif yang diambil sebelum keadaan darurat atau bencana terjadi. Mengingat sejarah terjadinya bencana di Indonesia, langkah ini penting banget dilakukan untuk mengatasi dan juga menindak lanjuti dampaknya.

Pengertian mitigasi bencana terangkum dalam Peraturan Pemerintah Nomor 21 Tahun 2008 tentang Penyelenggaraan Penanggulangan Bencana Pasal 1 ayat 6. Dalam PP itu disebutkan bahwa terkait dalam bencana, mitigasi adalah serangkaian upaya untuk mengurasi risiko bencana, baik dalam bentuk pembangunan fisik atau penyadaran dan peningkatan kemampuan menghapai ancaman bencana.

2 dari 4 halaman

Mitigasi adalah

Mitigasi bencana menggunakan pendekatan manajemen darurat semua bahaya dengan melihat potensi risiko dan dampak, berdasarkan alami atau disebabkan karena manusia. Ini dilakukan untuk memastikan bawha keputusan yang dibuat dalam memitigasi bencana bisa mengurangi satu jenis risiko tapi nggak meningkatkan kerentanan terhadap risiko yang lainnya.

Mitigasi bencana diharapkan bisa menekan dampak dan risiko sebelum atau saat bencana terjadi. Namun sebaiknya mitigasi sudah dilakukan jauh sebelum bencana benar-benar datang.

Maka, kegiatan mitigasi bencana diantaranya:

  • pengenalan dan pemantauan risiko bencana;
  • perencanaan partisipatif penanggulangan bencana;
  • pengembangan budaya sadar bencana;
  • penerapan upaya fisik, nonfisik, dan pengaturan penanggulangan bencana
  • identifikasi dan pengenalan terhadap sumber bahaya atau ancaman bencana
  • pemantauan terhadap pengelolaan sumber daya alam;
  • pemantauan terhadap penggunaan teknologi tinggi;
  • pengawasan terhadap pelaksanaan tata ruang dan pengelolaan lingkungan hidup

3 dari 4 halaman

Pentingnya Mitigasi Bencana

Seberapa penting sih mitigasi bencana ini? Penting banget dong!

Dalam suatu bencana, dampak terburuk yang mungkin terjadi antara lain hilangnya nyawa manusia, cedera dan masalah kesehatan dari orang-orang yang terkena dampak selain kehilangan harta benda dan mata pencaharian.

Mitigasi bencana menekan kemungkinan-kemungkinan tersebut.

Makanya, dalam bencana, mitigasi dilakukan dapat berupa pra-bencama, saat bencana atau pasca bencana dengan uraian sebagai berikut:

Prabencana

Kesiapsiagaan atau upaya memberikan pemahaman pada penduduk untuk mengatisipasi bencana melalui pemberian informasi, peningkatan kesiagaan, peringatan dini, identifikasi kebutuhan dan sumber yang tersedia, penyiapan anggaran hingga koordinasi dengan pihak yang emmantau perubahan alam.

Penanganan Bencana

Dilakukan dengan strategi proaktif contohnya pencarian dan penyelamatan korban.

Pasca Bencana

Tindakan pemulihan atau penyebuhan, perbaikan atau rehabilitasi termasuk juga mengelola respon manusia terhadap bencana.

4 dari 4 halaman

Upaya Mitigasi Bencana

Mitigasi adalah

Dikutip dari laman BPBD Karanganyar, contoh upaya mitigasi di masing-masing bencana adalah:

Bencana Tsunami

Pembuatan sistem deteksi dini tsunami untuk memberi peringatan kepada penduduk sekitar sehingga mengurangi jatuhnya korban jiwa

Gunung Berapi

  • Pemantauan aktivitas gunung berapi
  • Tanggap darurat
  • Pemetaan peta kawasan rawan bencana gunung berapi
  • Penyelidikkan gunung berapi dengan pendekatan ilmiah
  • Sosialisasi pada pemerintah daerah dan masyarakat setempat

Gempa Bumi

Sebelum gempa

  • Pendirian bangunan sesuai aturan baku
  • Mengenali lokasi tempat tinggal
  • Menempatkan perabotan sesuai dengan tempat yang aman
  • Memeriksa penggunaan listrik dan gas
  • Mengenali jalur evakuasi

Saat Gempa

  • Tetap tenang
  • Mengindari sesuatu yang akan roboh
  • Memperhatikan tempat berpijak, hindari retakan tanah
  • Turun dari kendaraan dan jauhi pantai

Setelah Gempa

  • Segera keluar dari bangunan, hindari lift
  • Berikan pertolongan pertama pada yang terluka
  • Hindari bangunan yang rawan roboh
  • Bergegas ke tanah lapang

Mitigasi Tanah Longsor

  • Hindari membangun pemukiman di daerah rawan
  • Penghijauan dengan tanaman berakar dalam
  • Mengurangi tingkat keterjalan lereng
  • Terasering dengan sistem drainase yang tepat
  • Mendirikan bangunan berpondasi kuat
  • Penutupan rekahan di atas lereng untuk mencegah air cepat masuk
  • Relokasi (dalam beberapa kasus)

Mitigasi Banjir

Dalam bencana banjir dilakukan mitigasi dalam tiga tahap, yakni sebelum, saat dan sesudah banjir

Sebelum Banjir

  • Nggak boleh membuang sampah sembarangan
  • Pengerukan sungai
  • Penghijauan
  • Pembangunan sistem pemantauan di bantaran sungai

Saat Banjir

  • Mengungsi ke daerah yang aman
  • Mematikan aliran listrik
  • Hindari berjalan di saluran air

Setelah Banjir

  • Menyiapkan air bersih
  • Membersihkan tempat tinggal
  • Waspada terhadap banjir susulan
  • Mewaspadai binatang berbisa

Beri Komentar