© 2020 Https://www.nbcnews.com
Ada beberapa hal dalam pekerjaannya yang membuat wanita berusia 23 tahun ini kesulitan untuk beribadah. Bahkan, ia mengaku sempat ketinggalan sholat, mengenakan pakaian yang membuatnya risih, bahkan mengenakan hijab dengan cara yang salah.
"Menjadi hijabers adalah perjalanan dengan banyak pasang surut," katanya.
Di momen pandemi Corona, ia mulai berpikir ulang untuk melanjutkan pekerjaannya di dunia fashion atau meninggalkannya. Hingga akhirnya ia memutuskan pensiun seperti yang ia tulis di Instagram, yang kini sudah ia hapus.
" Mereka bisa menelepon saya besok dan bahkan (menawarkan) 10 juta dolar saya tidak akan pernah mengambil risiko mengorbankan hijab saya lagi," tulisnya.
Halima menuturkan dirinya kerap menangis di kamar hotel usai menjalani pemotretan atau acara fashion lainnya. Dia merasa bahwa apa yang dia lakukan membebani dirinya.
“ Sejujurnya saya merasa sangat tidak nyaman. Ini bukan saya,” tulisnya.
Selain itu, Halima Aden juga mengatakan bahwa dalam dunia fashion hampir tidak ada stylist atau wanita muslimah lain yang bekerja disana. Hal ini membuat kalangan industri tidak paham dan melihat betapa pentingnya bagi seorang wanita muslimah untuk mengenakan hijab.
Halima adalah warga negara Amerika yang lahir di Kenya. Dia memulai karir modelingnya pada usia 18 tahun dan menjadi Miss Minnesota di kontes kecantikan Amerika Serikat dan berhasil mencapai semifinal.
Pada kontes tersebut, ia menjadi wanita pertama yang tampil dengan hijab dan mencuri perhatian dunia. Halima juga menjadi wanita pertama yang tampil dengan hijab dan burkini di majalah pria dewasa Sport Illustrated.
Selain itu, Halima juga tampil di acara Fenty milik Rihanna. Berbeda dengan model lainnya, Halima Aden meminta langsung pada Rihanna untuk tetap tampil dengan hijab dan ternyata hal tersebut diperbolehkan oleh penyanyi Work tersebut.