© Liputan6.com/Achmad Sudarno
Situasi darurat akibat pandemi corona menyebabkan banyak orang terhambat laju roda kehidupannya. Untungnya, hal tersebut diimbangi dengan pekanya masyarakat untuk membantu sesama. Salah satunya adalah dengan cara membuka rekening untuk donasi.
Hanya saja, niat baik nggak selalu dtanggapi baik. Ada saja orang yang berniat mengeruk keuntungan pribadi dengan memanfaatkan donasi yang dilakukan.
Pengguna Twitter bernama Erlina E. Sasmita menceritakan pengalamannya saat hampir tertipu oleh seseorang yang mengaku donator.
Mau share pengalaman @infomalang untuk teman-teman semua agar lebih waspada. Modus penipuan jaman now.... pic.twitter.com/wxKW73iTrp
Di akun @erlina_sasmita, dia menceritakan bahwa awalnya seseorang menghubunginya lewat pesan WhatsApp. Semua terlihat normal. Orang tersebut melapor sudah mengirim donasi ke nomor rekening terkait dan mengirimkan bukti transfernya.
Keganjilan pertama nampak dari laporan pesan dan foto bukti transfer yang tidak selaras. Si donator mengatakan bahwa ia menyumbang Rp 200 ribu rupiah, sedangkan di foto bukti transfer tercantum nominal Rp 2 juta.
Saat dikonfirmasi kebenarannya, si donator mengaku salah input angka dan minta untuk kelebihannya ditransfer balik. Hanya saja, respon si donator cenderung memburu, bahkan sampai menelepon untuk meminta uang segera ditransfer.
Sebelum mengirim balik kelebihan donasi, Erlina mengecek terlebih dahulu jumlah uang di rekening donasi. Ternyata, jumlahnya baru sekitar Rp 150 ribuan. Bahkan tidak mencapai Rp 2 juta.
Dugaan penipuan semakin meruncing saat Erlina mengecek nomor si donator abal-abal lewat aplikasi Get Contact. Hasilnya ditemukan bahwa nomor tersebut sudah punya riwayat penipuan yang tidak sedikit.
Artinya, si donator abal-abal memang berniat untuk mengeruk uang donasi dengan modus kelebihan transfer. Bukti transfer sendiri dibuat dengan rekayasa gambar.
Modus demikian rupanya sudah umum dilakukan oleh para penipu. Terbukti dari respon beberapa pengguna Twitter yang juga menceritakan penipuan yang pernah dialaminya.
di kantor juga pernah kaya gini, untung gajadi dibalikin uangnya. bisa diliat juga ka itu di struck nya lurus cantik ketikannya, padahal kertasnya agak miring, jadi uda pasti dia edit sendiri tapi kurang cantik editnya, eh ketauan deh
Kemaren temen ku ada juga nih gini. Ternyata pas lapor polisi (karrna nominalnya buanyak) ternyata emang ada alat print buat receipt gini daj dijual bebas
Ternyata ada orang yang cukup jahat untuk memanfaatkan keberadaan donasi yang diniatkan untuk kebaikan.
Lakukan pengecekan berulang seperti yang dilakukan Erlina kalau kamu mendapat pesan mencurigakan. Jangan sampai ada korban.
Tetap waspada, ya!