© Bbc.com
Seorang anak bernama Nada Fedulla terjebak di negara lain karena hal yang diperbuat oleh ayahnya. Awalnya dia tinggal di Indonesia bersama dengan keluarganya. Namun, ayahnya kemudian membawanya sekeluarga ke Suriah pada tahun 2015.
Nada terpaksa berhenti sekolah meski dia bercita-cita menjadi seorang dokter. Dia pun sangat senang belajar. Namun, tiba-tiba ayahnya meminta mereka pindah ke negara lain meski Nada sendiri tak tahu ke mana mereka akan pergi. Lalu, dia mengetahui bahwa sang ayah adalah anggota ISIS.
Meski berat menghentikan pendidikannya yang berarti dia harus melupakan keinginannya menjadi seorang dokter. Namun, Nada mengatakan bahwa dia sudah memaafkan perbuatan ayahnya ini. Dia menyadari bahwa sang ayah adalah manusia biasa yang bisa berbuat salah. Sang ayah pun telah meminta maaf pada anaknya dan berusaha memperbaiki kesalahannya.
BBC melakukan wawancara dengan Nada yang diunggah di bbc.com (04/02). Nada menceritakan kekejaman yang dia lihat selama di Suriah seperti saat dia pergi berbelanja dengan keluarganya. Dia melihat anggota ISIS yang sedang membantai dan memenggal kepala orang-orang.
Nada Fedulla was brought to Syria from Indonesia when her father joined the Islamic State group - now she doesn't know if she'll be able to return home https://t.co/hRm5nViRlN pic.twitter.com/d9NO8qCYpc
Kini ayah Nada mendekam di penjara yang ada di Suriah atas kejahatan yang sudah dia lakukan bersama dengan anggota ISIS lainnya. Dia begitu menyesal telah membawa keluarganya ke Suriah dan mengakui bahwa ini adalah kesalahan terbesarnya.
Nada dan keluarganya harus ikut menanggung apa yang dilakukan oleh ayahnya. Kini mereka terjebak di Suriah dan tak ada satu pun orang yang mencoba untuk memulangkan mereka kembali ke tanah air. Barangkali hal ini disebabkan karena ayahnya yang memutuskan menjadi seorang teroris dan menjadi musuh dunia.
Nada mengatakan bahwa dia hanya ingin pulang karena dia sudah merasa begitu lelah berada di Suriah. Dia akan sangat berterima kasih jika ada orang yang mau memaafkan dia dan keluarganya.
Semoga Nada dan keluarganya bisa kembali ke Indonesia, meski sang ayah tetap harus bertanggung jawab atas kejahatan yang telah dia lakukan. Bagaimana pendapatmu tentang hal yang dialami oleh Nada ini?