Najwa Shihab Dilaporkan ke Polisi, Ini Perjalanan Karirnya yang Miliki Banyak Prestasi

Reporter : Firstyo M.D.
Selasa, 6 Oktober 2020 22:39
Najwa Shihab Dilaporkan ke Polisi, Ini Perjalanan Karirnya yang Miliki Banyak Prestasi
Laporan tersebut dilayangkan sebagai buntut dari aksi satir Najwa Shihab mewawancarai kursi kosong.

Najwa Shihab adalah salah satu jurnalis paling terpandang saat ini. Nama putri dari ulama Quraish Shihab itu berkibar bersama acara talkshow 'Mata Najwa'. Ia terkenal berkat serangkaian pertanyaan tajam yang dilemparkan ke narasumber. Mereka yang tidak siap pasti akan gelagapan dibuatnya.

1 dari 5 halaman

Wawancarai kursi kosong

Baru-baru ini, Najwa Shihab membuat sebuah aksi satir yang menghebohkan jagat media sosial. Jika biasanya ia berbincang dengan narasumber tertentu untuk membahas sebuah permasalahan, dalam satu episode, Najwa malah berbincang dengan kursi kosong.

Najwa Shihab melontarkan serangkaian pertanyaan yang ditujukan untuk Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto. Kursi narasumber sengaja dikosongkan sebagai simbol sindiran untuk Menteri Terawan yang belakangan menghilang, pun beliau menolak untuk memberi keterangan lewat acara 'Mata Najwa'.

Aksi yang dilancarkan oleh Najwa Shihab itu berhasil menarik perhatian masyarakat. Hingga saat artikel ini ditulis, video dengan judul #MataNajwaMenantiTerawan yang diunggah di channel Najwa Shihab telah disaksikan sebanyak 2,6 juta kali. Potongan adegan dan tangkapan layar dari video tersebut juga menyebar luas lintas media sosial. Belum lagi pembahasan yang tak kunjung putus.

2 dari 5 halaman

Dilaporkan ke Polda Metro Jaya

Kritik berbalut satir yang dilakukan Najwa Shihab rupanya tak ditanggapi sama oleh semua pihak. Ada segelintir yang menganggap aksi Najwa sebagai bentuk penghinaan.

Masyarakat yang mengatasnamakan diri sebagai Relawan Jokowi Bersatu kompak melaporkan Najwa Shihab ke Polda Metro Jaya. Laporan tersebut dilayangkan oleh Ketua Umum Relawan Jokowi Bersatu, Silvia Devi Soembarto.

" Kejadian wawancara kursi kosong Najwa Shihab melukai hati kami sebagai pembela presiden karena Menteri Terawan adalah representasi dari Presiden Joko Widodo dan saatnya kami relawan bersuara karena kami takutkan kejadian Najwa Shihab akan berulang," kata Silvia kepada wartawan di Polda Metro Jaya, Jakarta, Selasa (6/10/2020) seperti dikutip dari Liputan6.com.

3 dari 5 halaman

Tanggapan Najwa Shihab

Najwa Shihab

Najwa Shihab sendiri mengaku baru tau jika dirinya dilaporkan ke Polda Metro Jaya setelah mendapat laporan dari teman-teman sesama pekerja media.

"Saya belum tahu persis apa dasar pelaporan termasuk pasal yang dituduhkan," tulis Najwa Shihab dalam caption unggahannya.

Polda Metro Jaya pun tak langsung menerima laporan tersebut. Mereka menyarankan untuk lebih dulu melayangkan laporan melalui Dewan Pers. Terkait hal tersebut, Najwa Shihab mengaku siap bertanggung jawab atas aksi satir mewawancarai kursi kosong yang telah dilakukannya.

"Jika memang ada keperluan pemeriksaan, tentu saya siap memberikan keterangan di institusi resmi yang mempunyai kewenangan untuk itu," tegas Najwa Shihab.

      View this post on Instagram

Saya baru mengetahui soal pelaporan ini dari teman-teman media. Saya belum tahu persis apa dasar pelaporan termasuk pasal yang dituduhkan. Saya dengar pihak Polda Metro Jaya menolak laporan tersebut dan meminta pelapor membawa persoalan ini ke Dewan Pers. Jika memang ada keperluan pemeriksaan, tentu saya siap memberikan keterangan di institusi resmi yang mempunyai kewenangan untuk itu. Tayangan kursi kosong diniatkan mengundang pejabat publik menjelaskan kebijakan-kebijakannya terkait penanganan pandemi. Penjelasan itu tidak harus di Mata Najwa, bisa di mana pun. Namun, kemunculan Menteri Kesehatan memang minim dari pers sejak pandemi kian meningkat, bukan hanya di Mata Najwa saja. Dan dari waktu ke waktu, makin banyak pihak yang bertanya ihwal kehadiran dan proporsi Manteri Kesehatan dalam soal penanganan pandemi. Faktor-faktor itulah yang mendorong saya membuat tayangan yang muncul di kanal Youtube dan media sosial Narasi. Media massa perlu menyediakan ruang untuk mendiskusikan dan mengawasi kebijakan-kebijakan publik. Pertanyaan-pertanyaan yang saya ajukan juga berasal dari publik, baik para ahli/lembaga yang sejak awal concern dengan penanganan pandemi maupun warga biasa. Itu semua adalah usaha memerankan fungsi media sesuai UU Pers yaitu “mengembangkan pendapat umum” dan “melakukan pengawasan, kritik, koreksi, dan saran terhadap hal-hal yang berkaitan dengan kepentingan umum”. Sependek ingatan saya, treatment “kursi kosong” ini belum pernah dilakukan di Indonesia, tapi lazim di negara yang punya sejarah kemerdekaan pers cukup panjang. Di Amerika sudah dilakukan bahkan sejak tahun 2012, di antaranya oleh Piers Morgan di CNN dan Lawrence O’Donnell di MSNBC’s dalam program Last Word. Pada 2019 lalu di Inggris, Andrew Neil, wartawan BBC, juga menghadirkan kursi kosong yang sedianya diisi Boris Johnson, calon Perdana Menteri Inggris, yang kerap menolak undangan BBC. Hal serupa juga dilakukan Kay Burley di Sky News ketika Ketua Partai Konservatif James Cleverly tidak hadir dalam acara yang dipandunya. #CatatanNajwa

A post shared by Najwa Shihab (@najwashihab) on

4 dari 5 halaman

Tentang Najwa Shihab

Najwa Shihab lahir pada 16 September 1977. Jurnalis yang akrab disapa sebagai Nana itu telah memiliki wawasan luas sejak masih duduk di bangku sekolah. Diawali dari keikutsertaannya dalam program AFS saat duduk di bangku SMA. Saat itu, Najwa terpilih untuk mengikuti program pertukaran pelajar selama satu tahun di Amerika Serikat.

Najwa Shihab melanjutkan pendidikan tingginya di Fakultas Hukum Universitas Indonesia. Lulus sebagai Sarjana Hukum, Najwa justru lebih memilih terjun ke dunia jurnalistik ketimbang menjadi seorang pengacara, sesuai jalur jurusannya.

5 dari 5 halaman

Prestasi Najwa Shihab

Najwa Shihab

Kiprah Najwa Shihab di dunia jurnalistik berawal dari kontribusinya di stasiun televisi swasta RCTI. Ia kemudian berpindah ke MetroTV pada tahun 2001 karena merasa stasiun televisi tersebut dapat menampung minatnya.

Benar saja, nama Najwa Shihab memang menjadi lebih dikenal setelah bergabung di stasiun televisi berita itu. Salah satu momentum emas Najwa adalah ketika ia bertugas meliput gempa Aceh di tahun 2004. Bertugas menjadi asisten produser di acara 'Today's Dialogue', Najwa terbang langsung ke lokasi kejadian untuk mengabarkan situasi bencana.

Najwa Shihab kemudian memulai program 'Mata Najwa' yang pertama disiarkan pada 25 November 2009. Acara tersebut bertahan selama delapan tahun hingga 2017 sebelum akhirnya berhenti ditayangkan di MetroTV.

Najwa Shihab kemudian memulai kantor beritanya sendiri yang diberi nama Narasi. Program 'Mata Najwa' pun kembali diproduksi dan ditayangkan di Trans7 sejak 2018.

Sederet penghargaan diterima Najwa bersama program tersebut seperti Dompet Dhuafa Award 2011, Panasonic Gobel Awards 2019, KPI Awards 2013 dan 2014, serta Panasonic Gobel Awards 2019.

Beri Komentar