Nama Asli Abu Hurairah dan Kisah Sahabat Nabi yang Penuh Keberkahan

Nama Asli Abu Hurairah

© pinterest.com/Waleed ALTHAWADI

Dikutip dari buku 'Kisah hikayat sahabat Rasul vol. 1 Abu Hurairah sang bapak kucing kecil' karya Jannah Firdaus Mediapro, Abu Hurairah memiliki nama asli Abdurrahman bin Shakhr al-Azdi. Sebelum memeluk Islam, ia dikenal dengan nama Abd Shams. Abu Hurairah berasal dari suku Daws yang berada di wilayah Yaman.

Julukan 'Abu Hurairah' yang berarti " Bapak Kucing Kecil" diberikan kepadanya karena kecintaannya pada kucing. Dalam suatu riwayat, disebutkan bahwa Abu Hurairah sering membawa seekor kucing kecil dalam lengan bajunya. Oleh karena itulah, Nabi Muhammad SAW memanggilnya dengan sebutan 'Abu Hurairah'.

Latar Belakang dan Kehidupan Awal

© pinterest.com/Waleed ALTHAWADI

Setelah mengetahui nama asli Abu Hurairah, tak lengkap rasanya jika tidak membahas latar belakang dan kehidupannya. Abu Hurairah lahir sekitar tahun 598 Masehi. Ia tumbuh besar dalam lingkungan suku Daws yang terletak di wilayah Yaman.

Kehidupan awalnya tidak banyak diketahui sebelum ia memeluk Islam. Namun, yang jelas, perjalanan hidupnya berubah drastis setelah ia memutuskan untuk bergabung dengan kaum Muhajirin pada tahun 7 Hijriyah (629 Masehi).

Ketika Abu Hurairah pertama kali mendengar tentang Islam, ia langsung tertarik dan memutuskan untuk hijrah ke Madinah untuk bertemu dengan Nabi Muhammad SAW. Di sana, ia tinggal bersama kaum Muhajirin di Suffah, tempat yang disediakan bagi para sahabat yang miskin dan tidak memiliki tempat tinggal.

Peran dalam Penyebaran Hadis

© pinterest.com/Waleed ALTHAWADI

Selain membahas nama asli Abu Hurairah, mari kita bahas perannya dalam penyebaran hadis. Abu Hurairah adalah salah satu periwayat hadis terbanyak dalam sejarah Islam. Ia meriwayatkan sekitar 5.374 hadis yang tercatat dalam berbagai kitab hadis.

Kontribusinya yang besar dalam meriwayatkan hadis disebabkan oleh kedekatannya dengan Nabi Muhammad SAW dan kesetiaannya dalam mengikuti ajaran Nabi. Setelah masuk Islam, Abu Hurairah menghabiskan banyak waktu bersama Nabi, mendengarkan dan menghafal sabda-sabda beliau.

Kemampuannya dalam menghafal sangat luar biasa, dan hal ini diakui oleh para sahabat lainnya. Abu Hurairah juga dikenal sebagai seseorang yang sangat rajin dalam mencari ilmu. Ia selalu hadir dalam majelis-majelis ilmu yang diadakan oleh Nabi.

Akhir Kehidupan dan Warisan

Abu Hurairah wafat pada tahun 57 Hijriyah (678 Masehi) pada usia sekitar 78 tahun. Ia dimakamkan di Al-Baqi', Madinah, tempat pemakaman yang juga dihormati oleh umat Islam karena banyak sahabat Nabi yang dimakamkan di sana.

Warisan Abu Hurairah dalam dunia Islam sangat besar. Hadis-hadis yang diriwayatkannya menjadi sumber penting dalam hukum Islam, teologi, dan berbagai aspek kehidupan umat Muslim. Kesetiaan dan dedikasinya dalam mengikuti dan menyebarkan ajaran Nabi Muhammad SAW membuatnya dihormati dan diingat sepanjang sejarah.

Nama asli Abu Hurairah mungkin tak sepopuler julukannya, tetapi kisah hidup dan kontribusinya dalam Islam sangat besar. Julukan 'Abu Hurairah' yang berarti 'Bapak Kucing Kecil' diberikan oleh Nabi Muhammad SAW sebagai bentuk kasih sayang dan penghormatan.

Peran Abu Hurairah dalam meriwayatkan hadis membuatnya menjadi salah satu sahabat yang paling berpengaruh dalam sejarah Islam. Kehidupan yang sederhana, dedikasi yang tinggi, dan kontribusi yang besar dalam ilmu pengetahuan Islam menjadikan Abu Hurairah sebagai teladan bagi umat Muslim.