© Ybrayym Esenov On Unsplash
Abu Lahab adalah salah satu dari empat paman Nabi sekaligus salah satu orang yang dilaknat Allah. Bahkan kekejaman Abu Lahab dan kekerasannya dalam menentang Islam serta dakwah Nabi sampai diabadikan dalam surat Al-Lahab yang terdiri dari lima ayat.
Dalam Surah itu disebutkan, kutukan Allah SWT telah datang untuk mereka, dan tempat mereka adalah di Neraka. Allah SWT berfirman:
"Binasalah kedua tangan Abu Lahab dan benar-benar binasa dia! Tidaklah berguna baginya hartanya dan apa yang dia usahakan. Kelak dia akan masuk ke dalam api yang bergejolak (neraka). Dan (begitu pula) istrinya, pembawa kayu bakar (penyebar fitnah). Di lehernya ada tali dari sabut yang dipintal." (QS Al-Lahab: 1-5)
Namun tahukah kamu bahwa sebenarnya paman beliau ini awalnya sangat senang lho dengan kelahiran Rasulullah. Tapi mengapa kemudian dia sangat membenci Rasul? Dan siapa naba asli Abu Lahab ini? Jawaban dan uraian lengkapnya bisa kamu simak di artikel berikut ini.
Nama asli Abu Lahab adalah Abdul Uzza. Abdul ‘Uzza bin Abdul Muthalib. Silsalah nasabnya secara lengkap adalah; Abdul ‘Uzza bin Abdul Muthalib bin Hasyim bin Abdi Manaf bin Qushay bin Kilab bin Murrah Ka’ab bin Luay bin Fihr bin Malik bin Al-Nadhar bin Kinanah.
Nama asli Abu Lahab yakni Abdul Uzza memiliki arti Hamba Uzza. Nama asli ini nggak tertulis dalam Al-Quran sebab ada penghambaan selain kepada Allah Subhanahu wata’ala sehingga penyebutannya dianggap tidak pantas.
Namun kemudian dia lebih dikenal dengan nama kunyahnya (nama panggilan yang biasa digunakan oleh masyarakat Arab untuk panggilan kehormatan atau gelar kepada seseorang, sebagai pengganti atas nama asli orang tersebut) yakni Abu Lahab.
Dilansir dari Bincang Syahriah, ada tiga alasan mengapa paman nabi itu memiliki julukan tersebut dan lebih dikenal dengan julukannya ketimbang nama asli Abu Lahab. Diantaranya:
Awal cerita bagaimana turunnya surat Al-Lahab tersebut diriwayatkan dari Ibnu Abbas sebagai berikut.
Sebenarnya nih awalnya Abu Lahab sangat menyayangi Rasulullah. Bahkan di hari lahir Rasul, Abu Lahab memerdekakan budaknya bernama Tsuwaibah. Tsuwaibah inilah yang menyampaikan kabar gembira kelahiran nabi kepadanya sekaligus yang pertama menyusui Nabi setelah ibunya Siti Aminah wafat.
Sesudah menerima wahyu pertama, Nabi melakukan dakwah secara sembunyi-sembunyi. Nggak lama kemudian turunlah surah asy-Syu'ara' ayat ke-214 yang artinya,
" Dan berilah peringatan kepada kerabat-kerabatmu yang terdekat." Maka, beliau SAW pun mulai menyebarkan risalah Islam secara terbuka.
" Suatu hari, Rasulullah SAW naik ke atas bukit Shafa lalu memanggil orang-orang Quraisy untuk berkumpul. Pada saat mereka telah berkumpul, Rasulullah lalu berkata, 'Sekiranya saya sekarang mengatakan kepada kalian bahwa pasukan musuh akan menyerang kalian di pagi ini atau sore ini, apakah kalian akan mempercayainya?'
Mereka serentak menjawab, 'Ya.'
Rasulullah SAW lalu berkata, 'Sesungguhnya saya sekarang memberi peringatan kepada kalian terhadap akan datangnya azab yang pedih.'
Mendengar ucapan Nabi SAW tersebut, Abu Lahab langsung menyahut, 'Celaka engkau, apakah hanya untuk menyampaikan hal ini engkau mengumpulkan kami!?'
Lalu Allah menurunkan surat Al-Lahab sepuluh tahun sebelum Abu Lahab meninggal dunia namun telah memuat bagaimana Abu Lahab dan istrinya meninggal dalam keadaan kafir. Dan memang benar begitulah yang terjadi kemudian.
Dilansir dari Republika, surat Al-Lahab berarti 'gejolak api' atau 'sabut.' Istri Abu lahab yang bernama Ummu Jamil juga disebutkan dalam surat tersebut di ayat empat dan lima yang artinya " Dan (begitu pula) istrinya, pembawa kayu bakar" , " Yang di lehernya ada tali dari sabut."
Apa makna dari ayat tersebut?
Bahwa istri Abu Lahab kelak juga akan merasakan siksa api neraka. Ini tak lepas dari bagaimana Ummu Jamil ikut serta dalam membenci bahkan menghalangi Rasulullah dalam berdakwah.
Banyak riwayat mengisahkan tentang bagaimana Abu Lahab dan istrinya meninggal, yakni dengan cara yang sangat menyedihkan.
Abu Lahab tidak ikut maju dalam perang Badar. Sebagai gantinya, dia meminta seseorang untuk menggantikannya sebab orang tersebut memiliki hutang 4.000 dirham pada Abu Lahab. Namun riwayat lain menyebut bahwa dengan menyetor 4.000 dirham, dia meminta seorang temannya, al-Ashi bin Hisyam, untuk menggantikannya di medan perang.
Pihak musyik Quraisy mengalami kekalahan dalam perang tersebut. Seminggu kemudian, Abdul Uzza, nama asli Abu Lahab itu mengalami sakit keras. Selama tiga hari, nggak ada orang yang mau mendekati jenazahnya karena bau yang sangat busuk. Akhirnya para tetangga menggali sebuah lubang besar dan memasukkan mayat Abu Lahab ke dalam boks kayu. Boks tersebut dikubur dari kejauhan. Lubang kubur kemudian dilempari dengan tanah dan batuan.
Dalam kitab Bidayah wan Nihayah yang ditulis Ibnu Katsir seperti dikutip piss-ktb, Abas bin Abdul Mutholib, salah satu paman nabi lainnya, pernah bermimpi berjumpa dengan Abu Lahab yang sudah wafat.
Di mimpi tersebut Abu Lahab menyebut bahwa dia mengalami siksaan terus-terusan di alam kubur. Hanya saja setiap hari Senin, siksanya diringankan. Ternyata ini karena saat dia hidup, Abdul Uzza, nama asli Abu Lahab ini pernah memerdekakan seorang hamba sahaya saking gembiranya dia atas kelahiran Nabi Muhammad SAW.
DAri kisah dan cerita bagaimana Abdul Uzza mendpaatkan gelar Abu Lahab ini kita belajar tentang banyak hal, bukan?