12 Nama Hewan Langka di Indonesia yang Terancam Punah

Reporter : Arif Mashudi
Selasa, 21 Mei 2024 22:58
12 Nama Hewan Langka di Indonesia yang Terancam Punah
Hewan-hewan yang populasinya sudah mendekati kepunahan~

Sudah bukan rahasia lagi kalau Indonesia merupakan adalah negara yang kaya akan keberagaman flora dan fauna. Namun, seiring berjalannya waktu, banyak nama hewan langka di Indonesia yang keberadaannya terancam punah. Faktor habitata alami yang terus berkurang dan perburuan liar yang masif membuat banyak hewan eksotis terancam punah.

Di artikel ini, Diadona telah merangkum nama-nama hewan langka di Indonesia yang terancam punah. Nah, biar nggak panjang lebar, mari simak daftar nama hewannya di bawah ini ya, Diazens. Check these out!

1 dari 7 halaman

Elang Jawa

Elang Jawa (Nisaetus bartelsi)

Nama hewan langka yang pertama ada Elang Jawa. Jadi ini adalah burung pemangsa yang hanya ditemukan di pulau Jawa. Dengan ciri khas jambul panjang di kepalanya, elang ini sering disebut sebagai lambang negara Indonesia, Garuda. Habitatnya yang semakin menyempit akibat deforestasi dan perburuan liar membuat populasi Elang Jawa semakin terancam.

Badak Jawa (Rhinoceros sondaicus)

Kemudian ada Badak Jawa yang merupakan salah satu spesies badak paling langka di dunia. Hanya terdapat sekitar 60 individu yang tersisa di Taman Nasional Ujung Kulon. Spesies ini termasuk rentan punah karena bencana alam, penyakit, perburuan liar untuk mengambil culanya, dan potensi perkawinan sedarah.

2 dari 7 halaman

Owa Jawa

Owa Jawa (Hylobates moloch)

selanjutnya ada Owa Jawa. Jika kamu belum tahu, ini adalah primata endemik pulau Jawa yang dikenal dengan suaranya yang khas dan kemampuan bergerak cepat di antara pepohonan. Owa Jawa atau Hylobates moloch ini masuk ke dalam jenis primata spesies owa yang hanya tersebar di Jawa dan paling langka di dunia.

Harimau Sumatera (Panthera tigris sumatrae)

Nama hewan langka di Indonesia pasti ada nama Harimau Sumatera. Hewan ini adalah subspesies harimau yang hanya ditemukan di pulau Sumatera. Dengan populasi yang diperkirakan kurang dari 400 ekor, harimau ini sangat terancam oleh perburuan liar dan kehilangan habitat.

Harimau sumatera jantan memiliki Panjang rata-rata 92 inci dan berat 140 kg atau 300 pound dengan tinggi harimau sumatera jantan mencapai 60 cm. Sementara pada betinanya memiliki tinggi sekitar 78 inci atau sekitar 198 cm dan berat 91 KG atau sekitar 200 pound.

3 dari 7 halaman

Gajah Sumatera

Gajah Sumatera (Elephas maximus sumatranus)

Masih dari Pulau Sumatera, selain Harimau ada juga Gajah Sumatera. Ini adalah subspesies gajah Asia yang ditemukan di pulau Sumatera. Menurut data penelitian selama 25 tahun belakangan gajah Sumatera memiliki penurunan hingga 70% habitatnya, dengan jumlah hampir separuh dari jumlah aslinya.

Orang Utan (Pongo pygmaeus, Pongo abelii, dan Pongo tapanuliensis)

Di Indonesia, ada tiga spesies Orang Utan. Yakni Orang Utan Sumatera (Pongo Abelii), Orang Utan Kalimantan (Pongo pygmaeus), dan Orang Utan Tapanuli (Pongo tapanuliensis).

Populasi Orang Utan Sumatera yang memiliki ciri khas warna bulu coklat kemerahan berada di posisi kritis punah. Sedangkan Orang Utan Kalimantan yang identik dengan bentuk wajah besar dengan pelipis seperti bantal ini populasinya juga terus menurun dan terancam punah.

Juga, Orang Utan Tapanuli yang digolongkan sebagai “ spesies baru” dan ditemukan di Ekosistem Batang Toru ini kondisinya paling memprihatinkan, karena menempati posisi sangat terancam punah.

4 dari 7 halaman

Anoa

Anoa (Bubalus quarlesi)

Anoa adalah adalah kerbau liar endemik Sulawesi yang terkenal dengan sifatnya yang tenang dan damai. Hewan ini memiliki tanduk melengkung ke atas dan tubuh berwarna cokelat kemerahan. Nama panggilan anoa juga terbilang unik, yakni kerbau kerdil Sulawesi.

Anoa merupakan jenis hewan yang mengalami proses evolusi yang menyebabkan reduksi ukuran tubuhnya. Kejadian seperti ini kerap terjadi pada spesies hewan yang berada di wilayah kepulauan. Anoa juga memiliki beberapa sub spesies, seperti anoa dataran rendah dan anoa gunung.

Burung Merak (Pavo javanicus)

Burung merak (Pavo javanicus) adalah salah satu burung terindah di dunia, dengan bulunya yang berwarna biru kehijauan berkilauan dan ekor panjang yang menawan. Selain sebagai simbol dari keindahan, bulunya juga memiliki fungsi sebagai pertahanan diri dari serangan lawan.

Burung Merak sendiri hidup secara nomaden atau selalu berpindah-pindah secara berkala. Sayangnya keberadaan burung merak mulai punah keberadaannya, biasanya disebabkan oleh perburuan untuk diambil bulunya dan diperdagangkan dalam bentuk bahan dekorasi serta kebakaran hutan.

5 dari 7 halaman

Burung Cenderawasih (Paradisaeidae)

Burung cenderawasih adalah simbol keanggunan dan kecantikan alam Indonesia. Dikenal karena bulu-bulunya yang mencolok dan paruh yang unik, burung ini hanya ditemukan di Papua dan sekitarnya. Selain itu, burung ini juga menjadi maskot Papua pasalnya dari 41 spesies yang tersebar di Papua Barat sebanyak 38 spesies.

Secara etimologi, kata cenderawasih berasal dari kata Cendra yang berarti dewa-dewi bulan dan Wasih yang berarti utusan. Warga lokal menganggap burung ini adalah reinkarnasi peri yang terbang di sekitar hutan Papua.

Komodo (Varanus komodoensis)

Kita pasti sudah tidak asing dengan hewan purba yang satu ini. Bahkan, ini adalah hewan purab satu-satunya yang masih hidup di muka bumi. Komodo ini juga merupakan kadal terbesar di dunia, dengan panjang mencapai 3 meter dan berat hingga 70 kilogram.

Dari berbagai data, tercatat dengan jumlah populasi pada tahun 2020, jumlah Komodo sebanyak 3.163 ekor, tahun 2019 tercatat 3.023 ekor, tahun 2018 tercatat 2.897 ekor, tahun 2017 tercatat 2.884 ekor, dan tahun 2016 sebanyak 2.430 ekor.

6 dari 7 halaman

Jalak Bali (Leucopsar rothschildi)

Nama hewan langka di Indonesia tidak bisa dilepaskan dari Jalak Bali. Ini adalah burung langka yang terkenal dengan bulu putihnya yang menawan dan jambul biru. Burung ini sendiri memiliki panjang 25 cm, Panjang paruhnya 3 cm, kepala (5 cm), leher burung (2 cm), sayap (13 cm) dan ekornya (6 cm).

Burung Jalak sendiri berkembang biak secara monogamus, atau hanya akan memiliki satu pasangan saja pada satu musim kawin yang menyebabkan sex rasionya hanya 1:1. Burung Jalak sendiri mulai melakukan proses berkembang biaknya mulai dari usia 7 hingga 9 bulan. Lalu, mereka akan menghasilkan telur dengan jumlah maksimal adalah 3 butir saja dan akan dierami oleh induknya selama kurang lebih 16 hari sebelum nantinya akan menetas

Rusa Bawean (Axis kuhlii)

Terakhir untuk nama hewan langka di Indonesia ada Rusa Bawean. Tak seperti kerabat lainnya, spesies rusa ini sangat hati-hati dengan kehadiran manusia. Jadi, rusa Bawean biasanya akan mulai beraktivitas ketika sore hingga malam hari. Rusa ini juga memiliki moncong yang lebih pendek dari jenis lain serta berbulu kuning kecoklatan.

Demikian lah beberapa nama hewan langka d Indonesia. Tentu saja masih banyak nama lain yang juga harus mendapatkan perhatian lebih. Pasalnya, hewan-hewan itu lah yang akanmenghiasi keberagaman fauna di Indonesia yang kian hari kian berkurang.

Beri Komentar