© Historia.id
Wali Songo adalah orang-orang yang memegang peranan penting terhadap penyebaran agama Islam di Indonesia khususnya pulau Jawa. Dari semblian orang tersebut, masing-masing memiliki wilayah persebaran dan strategi dakwahnya sendiri-sendiri.
Nama nama Wali Songo ini pun juga khusus. Masing-masing orang tersebut dijuluki sebagai sunan di bagian nama depannya. Dalam busaya Jawa, kata ini memiliki arti atau sebutan khusus untuk orang-orang yang dihormati.
Tentu saja nama nama Wali Songo ini berbeda dengan nama asli yang dimiliki oleh masing-masing orangnya. Misal Sunan Ampel memiliki nama Asli Raden Rahmat atau Sunan Gresik yang memiliki nama asli Maulana Malik Ibrahim.
Masing-masing nama Wali Songo tersebut juga memiliki wilayah serta strategi dakwah yang berbeda. Namun, ada kesamaan besar dri strategi mereka berdakwah yakni mampu beradaptasi dengan kondisi masyarakat dan melakukan penyebaran Islam dengan ramah.
Berikut Diadona.id telah merangkum nama nama Wali Songo lengkap dengan nama aslinya serta wilayah serta strategi dakwahnya. Jadi, yuk simak uraiannya di bawah ini.
Nama asli Sunan Gresik adalah Maulana Malik Ibrahim. Ia lahir di Samarkand, Asia Tengah, pada paruh awal abad ke-14. Ia dianggap sebagai orang pertama yang menyebarkan Islam di pulau Jawa.
Awal wilayah dakwahnya adalah di daerah Gresik dan sekitarnya. Ia pertama kali datang ke desa Sembolo, sekarang Desa Laren di kecamatan Manyar, 9 kilometer utara kota Gresik.
Sedangkan, untuk strategi dakwahnya dimulai dari perdagangan, yang dilanjutkan dengan pendekatan politik. Sunan Gresik kemudian menjalin hubungan dengan penguasa saat itu. Juga, ia mendirikan pesantren dan masjid untuk menyebarkan Islam.
Selanjutnya adalah Sunan Ampel. Nama aslinya adalah Raden Rahmat. Raden Rahmatullah atau Sunan Ampel dilahirkan pada sekitar 1401 Masehi di Champa.
Dalam dakwahnya, mendidik para dai atau juru dakwah di pesantren Ampeldento. Kemudian, ia menikahkan banyak juru dakwah dengan putra-putri penguasa bawahan Majapahit.
Jejak dakwah sunan Ampel tidak hanya di wilayah Surabaya dan juga Ibu Kota Majapahit jaman dahulu. Bahkan, meluas sampai ke daerah Sukadana di Kalimantan.
Kemudian, ada nama nama Wali Songo yang selanjutnya yakni Sunan Bonang. Sunan Bonang adalah anak dari Sunan Ampel yang lahir pada tahun 1465 dan memiliki nama kecilRaden Makdum Ibrahim.
Julukan Sunan Bonang berasal dari salah nama desa di kabupaten Rembang, yaitu desa Bonang. Mulanya, wilayah dakwah Sunan Bonang adalah daerah Kediri. Di sana, Ia mengajarkan Islam melalui wayang, tembang, dan sastra sufistik. Karya sastra terkenal yang digubah Sunan Bonang adalah Suluk Wujil.
Ia kemudian wafat pada tahun 1525 M dan dimakamkan di Tuban, sebelah barat Masjid Agung.
Nama asli dari Sunan Drajat adalah Raden Qasim atau Syarifuddin. Beliau lahir pada tahun 1470 dan merupakan putra bungsu dari Sunan Ampel.
Sama seperti sang ayah, Sunan Drajat juga mendirikan pesantren di daerah Paciran, Lamongan, Jawa Timur. Sunan Drajat mendidik masyarakat untuk memperhatikan kaum fakir miskin. Ia menjunjung tinggi kesejahteraan umat.
Sunan Giri juga merupakan satu dari nama nama Wali SOngo yang mempunyai pengaruh besar persebaran agama Islam di pulau Jawa. Bahkan, pengaruh Sunan Giri mencapai wilayah Banjar, Martapura, Pasir, Kutai, hingga Nusa Tenggara dan Maluku.
Hal ini dikarenakan, Sunan Giri dikenal sebagai raja sekaligus guru suci. Strategi dakwahnya yang terkenal adalah dengan memanfaatkan kekuasaan, perniagaan, dan pendidikan.
Apalagi, ia adalah putra dari Syaikh Maulana Ishaq bersama Dewi Sekardadu, putri Menak Sembuyu yang merupakan seorang penguasa wilayah Balambangan di ujung kerajaan Majapahit. Nama asli Sunan Giri adalah Muhammad Ainul Yakin
Kemudian, ada nama Sunan Kalijaga. Beliau adalah putra dari Tumenggung Wilatikta Bupati Tuban yang juga lahir di Tuban. Nama kecil dari Sunan Kalijaga adalah Jaka Said atau Raden Said.
Untuk wilayah dakwah Sunan Kalijaga sangatlah luas mengingat beliau aktif berdakwah keliling daerah. Namun, lama menetap di Kadilangu, Demak.
Strategi dakwah Sunan Kalijaga amat terkenal melalui seni dan budaya. Ia piawai mendalang, menciptakan bentuk-bentuk wayang, dan lakon-lakon carangan.
Kemudian ada nama Sunan Kudus atau yang bernam asli Ja'far Shadiq. Ia lahir pada tahun 1400 masehi. Wilayah dakwahnya yakni di daerah Kudus, Jawa Tengah.
Saat itu, Kudus masih didominasi oleh penganut agama Hindu dan Budha. Sunan Kudus menerapkan strategi dakwah dengan menghargai adat istiadat lama yang dianut warga sekitar. Bentuk masjid yang dibangun juga tidak berbeda jauh bentuknya dari candi milik orang Hindhu.
Sunan Muria adalah putra dari Sunan Kalijaga. Nama kecilnya adalah Raden Umar Said. Ia adalah anggota Wali Songo termuda di antara yang lainnya.
Seperti halnya sang ayah, Sunan Muria memiliki jiwa seni yang tinggi. melalui itu juga ia menyebarkan ajaran Islam seperti melestarikan seni gamelan dan boneka sebagai sarana dakwah. Dia menciptakan beberapa lagu dan tembang untuk mempraktikkan ajaran Islam.
Sunan Gunung Jati mempunyai sebuah nama asli Syarif Hidayatullah. Ia lahir pada tahun 1448 di Kairo, Mesir. Di Mesir, ia adalah putra Sultan Hud dan pernah menjadi pangeran untuk penerus raja Mesir, menggantikan ayahnya, tetapi ia menolak dan memutuskan untuk menyebarkan ajaran Islam dengan ibunya di wilayah Jawa.
Lebih spesifik, ia menyebarkan agama Islam di daerah barat pulau Jawa yakni di Cirebon dan Banten. Ia banyak menyebarkan agama Islam melalui jalur politik an menjalin hubungan dengan para penguasa di daerah tersebut.
Jadi itulah nama nama Wali Songo yang mana mempunyai peran yang menentukan atas penyebaran Islam di Pulau Jawa. Semoga uraian ini bisa berguna buat kamu dan kita semua ya!
