© Shutterstock.com
Nama pakaian adat Jawa Tengah itu ada banyak. Mulai dari kebaya Jawa Tengah, Jawi Jangkep, Basahan, Beskap, Surjan, Kanigaran dan beberapa lainnya. Biasanya, pakaian adat ini digunakan untuk acara penting seperti pernikahan, upacara adat, dan lain sebagainya.
Selain pakaian adat, Jawa Tengah juga merupakan pusat penghasil batik. Secara tidak langsung banyak batik-batik yang memang khas Jawa Tengah yang berbeda dari batik daerah lain.
Berikut ini adalah deretan nama pakaian adat Jawa Tengah yang bisa kamu jadikan referensi sederhana. Jadi simak ulasan dan artikelnya di bawah ini sampai habis ya!
Kebaya adalah baju adat yang bukan hanya berasal dari Jawa Tengah, tetapi juga dikenal di provinsi lain. Kebaya Jawa Tengah biasanya terbuat dari bahan kain tipis seperti sutra, katun tipis, atau nilon yang tembus pandang.
Kebaya ini dihiasi dengan berbagai hiasan brokat dan sulaman. Awalnya hanya digunakan untuk acara khusus, tetapi sekarang bisa dikenakan dalam kegiatan sehari-hari.
pakaian yang dipakai oleh pria dalam upacara resmi adat Jawa Tengah. Terdiri dari baju beskap bermotif bunga atau polos di bagian tengahnya. Bawahannya, menggunakan kain jarik yang dililitkan di pinggang. Untuk aksesoris saat menggunakan jawi jangkep yakni penutup kepala berupa blangkon, keris dan alas kaki.
Seiring dengan berkembangnya zaman, pakaian adat adalah salah satu bentuk dalam acara-acara tertentu untuk menunjukkan identitas Jawa Tengah.
Basahan merupakan setelan yang digunakan untuk pengantin pada acara pernikahan adat Jawa. Mempelai wanita menggunakan kain batik yang dililitkan pada tubuh seperti kemben, dengan bawahan menggunakan dodot disertai riasan Paes Ageng Kanigaran.
Umumnya Basahan dilengkapi dengan aksesoris sebagai pelengkap, seperti kalung, gelang tangan, gelang kaki, dan sebagainya. Basahan bukan hanya sekedar baju adat Jawa yang digunakan pada acara pernikahan, lebih dari itu Basahan megandung makna yang mendalam. Dengan menggunakan pakaian ini, pengantin dianggap telah berserah diri kepada Tuhan Yang Maha Kuasa.
Batik merupakan bagian penting dari pakaian adat Jawa Tengah. Beberapa motif batik khas Jawa Tengah antara lain:
Kemudian ada Surjan yang juga bagian dari nama baju adat Jawa Tengah. Bagi yang belum tahu, Surjan merupakan baju adat Jawa Tengah yang menggambarkan status sosial. Baju adat ini dulunya digunakan oleh anggota kerjaan yang memiliki keturunan bangsawan.
Dulu, tidak semua orang dapat menggunakan surjan. Namun kini, surjan sudah banyak dipakai untuk acara atau kegiatan resmi. Umumnya, baju surjan ini mirip dengan beskap, yang membedakan hanyalah motifnya saja.
Surjan disebut juga sebagai pakaian takwa, oleh sebab itu segala hal yang melapisi Surjan memiliki makna yang mendalam. Tiga pasang kancing yang terdapat pada bagian leher sebagai lambing 6 rukun iman dan dua buah kancing di dada bagian kanan dan kiri melambangkan kalimat syahadat. Tiga buah kancing di dalam bagian dada memiliki makna bahwa nafsu manusia harus dapat dikendalikan, dan lima buah kancing pada lengan kanan dan kiri melambangkan 5 rukun islam.
Beskap adalah atasan pria yang dipadukan dengan kain batik (jarik) dan stagen sebagai ikat pinggang. Jenis-jenis beskap dapat berbeda-beda. Pada awalnya, beskap merupakan bagian dari pakaian Jawi Jangkep, namun seiring berjalannya waktu, beskap sering kali dipakai secara terpisah.
Beskap identik dengan warna hitam polos sebagai atasannya. Pada bagian kerah, tidak ada lipatan sehingga bermodel lurus. Untuk bawahannya, menggunakan kain jarik yang dilengkapi dengan keris.
Kemudian ada baju adat yang khusus untuk keluarga Kesultanan Ngayogyakarta. Jadi, baju adat Kanigaran ini merupakan sebuah gaya berpakaian yang secara khusus disediakan untuk pengantin dari keluarga kerajaan Kesultanan Ngayogyakarta.
Dalam tradisi ini, sering pula disebut dengan istilah " Paes Ageng Kanigaran." Pakaian adat Kanigaran umumnya terbuat dari bahan beludru yang berkualitas tinggi.Pakaian kanigaran terdiri dari kain cinde, dodot, baju kebaya panjang, udet cinde, buntal, dan selop.
Lalu, ada Jarik yang juga merupakan bagian penting dari deretan nama pakaian adat Jawa Tengah. Jarik sendiri biasa dipergunakan sebagai bawahan, baik untuk perempuan ataupun untuk laki-laki. Sebagai bawahan, maka penggunaanya cukup sederhana yaitu dengan cara dililitkan pada bagian pinggang.
Bagi wanita, kain jarik melambangkan sebuah batasan, yakni seorang perempuan harus dapat diatur, taat, mudah dibimbing, serta lemah lembut. Sedangkan bagi pria, kain jarik melambang batasan, di mana seorang pria harus mampu bertanggung jawab penuh atas kehidupannya.
Kemben merupakan salah satu pakaian adat Jawa Tengah yang dipakai oleh kaum wanita. Pakaian adat Kemben ini dipakai untuk menutupi bagian dada wanita dan sebagian ditutupkan sampai ke pinggul. Biasanya jika sudah memakai kemben, para wanita tidak perlu lagi memakai baju.
Hingga kini, kemben masih sering digunakan dalam pakaian atau kostum untuk menari. Khususnya tarian klasik, dan kreasi tradisi. Pemakaian kemben pada masa sekarang, lebih diutamakan untuk pakaian dalam atau sebagai untuk membuat penampilan dan baju menjadi lebih rapi. Selain itu kemben juga bisa untuk membentuk tubuh para wanita supaya tetap langsing dan indah.
Selain itu, terdapat aksesoris seperti blangkon (topi tradisional), stagen (ikat pinggang), dan keris Jawa Tengah yang melengkapi pakaian adat Jawa Tengah. Semua pakaian ini memiliki makna dan filosofi yang berbeda-beda, dan sesuai dengan kegiatan dan acara tertentu
Jadi itu ya Diazens beberapa nama pakaian adat Jawa Tengah yang bisa kamu jadikan referensi. Semoga artikel ini bermanfaat buat kamu ya!