© Https://www.shutterstock.com/g/4774344sean
Acara pernikahan adalah momen membahagiakan yang sudah dinanti-nantikan dalam hidup. Di hari yang bahagia tersebut, dua insan akan disatukan dan naik ke pelaminan. Sayangnya, hari yang bahagia ini justru menjadi petaka bagi pasangan berikut ini.
Dilansir dari laman indiatimes.com (09/03), momen yang membahagiakan tersebut, ternyata malah menjadi mimpi buruk bagi pasangan asal Odisha, India ini. Sang mempelai perempuan yang bernama Gupteswari Sahoo atau yang biasa dipanggil Rosy ini meninggal di hari pernikahannya.
Dia meninggal dunia akibat serangan jantung ketika dirinya terus menangis saat melakukan prosesi bidaai. Ritual bidaai ini sebenarnya adalah rangkaian dari upacara pernikahan di mana si mempelai perempuan menunjukkan kesedihannya karena akan berpisah dengan orang tua dan keluarganya. Dia harus pindah dan tinggal di rumah suaminya.
Awalnya, prosesi bidaai tersebut berjalan dengan lancar dan baik yang dilaksanakan di distrik Sonepuri. Sang mempelai perempuan pun terlihat begitu sehat dan bersemangat untuk melakukan ritual tersebut. Namun, hal yang tak terduga terjadi kemudian.
Saat orang tua Rosy bersiap-siap untuk mengantarkan putri mereka menuju kepada mertuanya, pengantin perempuan ini tak bisa menahan air matanya yang sudah tak terbendung lagi. Dia pun menangis histeris terus-menerus sampai akhirnya hal ini membuatnya tak sadarkan diri.
Sejumlah anggota keluarganya pun berusaha dengan keras untuk membangunkan Rosy yang pingsan, tetapi hal itu hanyalah sia-sia. Tak ada pergerakan apa pun dari tubuh Rosy. Keluarganya pun mulai panik dengan kondisi Rosy ini.
Mereka segera membawa Rosy yang pingsan ini ke puskesmas terdekat yang berada di Dunguripali. Namun setelah dibawa ke sana, dokter pun menyatakan bahwa Rosy sudah meninggal dunia. Tentu kabar ini pun begitu mengejutkan bagi keluarganya dan juga mempelai pria.
Penyebab kematian sang pengantin perempuan itu ternyata adalah karena gagal jantung. Setelah postmortem, jenazah mempelai perempuan pun kemudian dikembalikan kepada pihak keluarganya.
Paman Rosy menceritakan bahwa dia memang sedang dalam kondisi yang sangat tertekan akibat kehilangan ayahnya beberapa bulan yang lalu. Hal ini pun mungkin menjadi ssalah satu penyebab Rosy tak bisa membendung air matanya saat melakukan ritual adat bidaai hingga membuatnya pingsan bahkan sampai meninggal. Bagaimana pendapatmu tentang kejadian ini?