© Wallpaperflare.com
Memiliki wajah yang berbeda dengan orang tua, tentu akan menimbulkan pertanyaan di kepala. Apakah benar bahwa diri ini adalah anaknya? Atau hanya sekadar anak angkat? Itulah yang awalnya dirasakan oleh seorang wanita yang tidak menyebutkan namanya.
Dia menceritakan kisahnya ini dalam sebuah video yang diunggah oleh akun Youtube yang bernama 'Cerita Subscriber'. Dalam video berdurasi 13 menit lebih ini dia menceritakan kisah hidupnya dan telah ditonton sebanyak 492 ribu kali oleh pengguna Youtube.
Wanita ini sejak dulu memang sudah mengetahui bahwa dia adalah anak adopsi. Orang tuanya hanya mengatakan bahwa orang tua kandungnya tinggal di sebuah pedesaan yang ada di Cina. Namun, mereka telah meninggal karena penyakit yang diderita sejak lama.
Awalnya yang disampaikan oleh orang tuanya ini tak terlalu dia pikirkan. Namun, seiring dengan bertambahnya usia, makin banyak orang yang mengatakan bahwa dia tidak mirip dengan orang tuanya. Nampaknya dia memiliki wajah seperti orang Cina karena terkadang ada orang asing yang berbicara bahasa Mandarin kepadanya.
Dia pun mulai merasa tak tahu apa-apa tentang budanya dan siapakah dia sebenarnya. Dia pun mulai bermimpi buruk berada di sebuah ruangan beton yang dipenuhi dengan anak-anak yang menangis di dalamnya. Meski dia berusaha kabur, jalan keluar itu akan terasa makin menjauh dan tiba-tiba ada orang yang menangkapnya.
Dia pun mulai bertanya pada orang tuanya, siapakah orang tua kandungnya. Namun, orang tuanya seolah enggan menjawab pertanyaan tersebut dan berusaha untuk menghindar. Orang tua angkatnya mengatakan bahwa mereka hanya pernah bertemu dengan keluarga kandungnya satu kali saat proses adopsi.
Lalu, di ulang tahunnya yang ke-16, suatu hari dia membuka kotak surat untuk mencari kartu ucapan dari keluarga besarnya. Namun, dia malah menemukan sebuah surat dari Tiongkok yang ditujukan untuk ibunya. Nampaknya surat ini dari orang tua kandungnya, dia pun diam-diam mengambil surat ini.
Dia pergi ke penerjemah untuk menerjemahkan isi surat dalam bahasa Mandarin tersebut. Setelah diterjemahkan, ternyata benar itu adalah surat dari orang tua kandungnya. Ternyata mereka masih hidup. Ibunya hendak mengucapkan selamat ulang tahun pada gadis ini. Dia meminta orang tua angkatnya untuk mengizinkannya menghubungi anaknya tersebut.
Gadis ini pun bergegas pulang mengatakan semuanya pada ibunya. Mereka pun berdebat dan gadis ini begitu marah karena orang tuanya telah membohonginya selama ini. Sampai akhirnya dia memutuskan untuk nekat pergi ke Cina untuk mencari orang tua kandungnya dengan bermodalkan alamat di surat yang dikirimkan tersebut.
Dia menggunakan uang yang selama ini sudah dia tabung. Dia pun terbang ke Cina dan turun di bandara yang terdekat dengan desa tempat orang tuanya tinggal. Dia pun menyewa penerjemah secara online untuk menemaninya selama di sana. Penerjemah itu bersama Hua. Mereka pun akhirnya pergi ke desa tempat tinggal orang tuanya berada.
Sampailah dia di sebuah rumah kemudian mengetuk pintu rumah itu. Saat pintu terbuka, muncul wanita dan pria yang memiliki wajah yang mirip dengannya. Hua memberi tahu mereka bahwa ini adalah putrinya. Mereka pun memeluk putrinya dan lalu masuk ke dalam rumah.
Gadis ini akhirnya bertemu dengan orang tua kandungnya. Dia pun tinggal di rumah tersebut meski kondisi rumahnya agak berantakan. Dia mulai bertanya pada orang tuanya kenapa mereka meninggalkannya, tetapi mereka hanya diam dan tak memberikan jawaban.
Dia pun mulai nyaman tinggal di sana, belajar cara memasak masakan tradisional dari ibunya dan juga berkeliling kota. Namun, tiap kali dia bertanya bagaimana akhirnya dia diadopsi oleh keluarga angkatnya, orang tuanya mengubah topik pembicaraan. Dia pun mulai kepikiran lagi dan mimpi buruk di ruang beton itu kembali lagi.
Gadis ini mulai merasa ada sesuatu yang janggal. Orang tuanya pergi setiap hari untuk bekerja ke sebuah rumah. Lalu, akhirnya Hua pun meminta orang tuanya untuk mengatakan kebenarannya pada gadis ini. Sebelum sempat bertanya lebih banyak lagi, ayahnya bergegas masuk dan mengatakan pada ibunya bahwa ada keadaan darurat di tempat kerjanya.
Gadis ini pun berbaring di tempat tidurnya. Dia mulai mengkhawatirkan orang tua angkatnya di Indonesia dan pasti mereka sedang mencari-cari keberadaanya. Akhirnya dia pun menyalakan ponselnya yang selama ini sudah dia matikan sejak sampai di sini. Betapa terkejutnya dia ketika dia menemukan bahwa ada banyak sekali berita yang memberitakan tentang dirinya yang hilang.
Dalam artikel-artikel itu, dikabarkan bahwa dia diculik dan ternyata orang tua angkatnya diduga menjadi tersangka dari penculikan dirinya tersebut. Dia pun melihat rekaman video ketika orang tuanya diborgol. Dia begitu terkejut dan segera menghubungi Hua untuk membantu kepulangannya ke Indonesia.
Dia pun segera menemui orang tuanya yang berada di tempat kerjanya di sebuah rumah. Namun setibanya di sana, dia tak percaya dengan apa yang dirinya lihat. Di sana ada banyak anak dan bayi. Rumah itu terasa mencekam. Dia pun berbalik arah, berlari dan bertemu dengan Hua.
Dia meminta pada Hua untuk segera diantarkan ke bandara meski melihat orang tuanya sedang menatap dari belakang. Akhirnya dia pun pergi dan melanjutkan perjalanan ke Indonesia sendiri setelah diantar Hua ke bandara. Setiba di bandara, dia segera meminta tolong pada petugas bandara untuk dipanggilkan polisi.
Kemudian, polisi pun datang dan dia dibawa ke tempat orang tuanya berada. Dia pun menjelaskan semuanya pada polisi dan setelah menunggu beberapa lama akhirnya orang tuanya pun dibebaskan. Ibunya memeluknya dengan erat sambil menangis tersedu-sedu. Ibunya berpikir bahwa putrinya telah meninggal dan tak akan bisa bertemu lagi dengannya.
Dia pun menjelaskan bahwa dia hanya ingin tahu siapa dirinya yang sebenarnya. Akhirnya, orang tuanya pun mengatakan yang sebenarnya. Ternyata orang tua kandungnya, telah menjual gadis ini di pasar gelap ketika dia masih bayi. Mereka sangat miskin dan tidak mampu hidup. Dia dikirim dan diselundupkan melalui kapal barang.
Namun, polisi berhasil mengetahui hal ini dan menemukan bayi-bayi malang tersebut. Para bayi ini pun diselamatkan dan diadopsi oleh beberapa keluarga. Gadis ini pun diadopsi oleh orang tua angkatnya sekarang dan dibesarkan hingga kini.
Dia pun mulai menyadari bahwa mimpi buruknya selama ini adalah kenangannya di masa lalu saat dia juga berada di ruang beton tersebut dan akan dijual di pasar gelap. Nampaknya, orang tuanya masih terlibat dalam aksi penjualan gelap tersbut sehingga dia dan orang tua angkatnya pun melaporkan pada kepolisian di Tiongkok.
Orang tua kandungnya ini pun ditangkap oleh polisi. Gadis ini pun mengatakan semuanya pada orang tuanya mengenai apa alasan dia pergi ke sana dan bagaimana perasaannya. Orang tuanya pun mengerti apa yang dialami oleh anaknya dan bahkan mengatakan bahwa mereka bisa pergi ke Cina tahun depan sebagai keluarga.
Dia pun menyadari bahwa sangat penting untuk mengatakan apa yang dia rasakan pada orang tuanya. Sekarang dia pun mengerti siapa dirinya sebenarnya. Meski dia dan orang tuanya tidak memiliki rupa yang mirip, tetapi mereka adalah orang tua yang telah merawat dan membesarkannya dengan penuh kasih sayang. Dia merasa sangat beruntung memiliki mereka dalam hidupnya.
Bagaimana pendapatmu tentang kisah gadis ini? Apakah kamu atau kerabat pernah merasa tidak mirip dengan orang tua?