© 2022 Https://www.twitter.com/AREAJULID
Dalam sebuah video pendek, seorang perawat di akun TikTok @moditabok menuliskan perasannya saat akan memasangkan kateter pada pasien pria dengan usia yang sama dengannya.
“Ketika aku harus memasang kateter urin/DC untuk pasien cowok. Mana udah cakep, seumuran lagi,” tulisnya dalam video tersebut.
Video singkat tersebut dengan cepat menyita perhatian netizen, dan tak sedikit pula yang melontarkan komentar vulgar.
“ Aku saja yang gantiin mba, enggak digaji enggak apa-apa yang penting cowoknya good looking,” tulis seorang warganet.”
“ Mau jadi perawat.”
“ Walaupun tidak bisa memiliki setidaknya sudah melihat.”
“ Kebayangnya sampe kost.”
“ Ingin amnesia tapi sayang,” balas perawat tersebut.
Postingan ini menjadi topik hangat di Twitter. Beberapa pengguna Twitter menganggap postingan ini sebagai pelecehan seksual.
“ Ini sudah termasuk pelecehan kok mas,” tulis pengguna Twitter.
“ Itu pekerja medis bukannya profesional tapi moditabok (mau ditabok) sesuai user name.”
“ Dengan upload begitu sudah enggak profesional atuh.”
“ Walaupun enggak disebutin identitas pasiennya tapi ini termasuk pelecehan enggak sih.”
“ Kalau cowok yang begini, auto diserang itu sama kalimat pelecehan seksual. Giliran cewek malah didukung.”
Tak lama setelah video pertama ini viral, pemilik akun membuat semacam video klarifikasi yang berisi ajakan untuk ambil sisi positifnya saja dari video itu. Tak ayal hal ini makin memicu amarah dari netizen.
Belum ada tanggapan dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) hingga berita ini diturunkan. Perawat yang bersangkutan telah menghapus postingan tersebut dari akun TikTok miliknya.
Di masa lalu, ada beberapa kasus pelecehan seksual terhadap pasien oleh perawat. Jadi sebenarnya kisah serupa bukan kali pertama terjadi.
Salah satunya terjadi pada 2018 di RS Nasional Surabaya. Insiden tersebut menjadi trending setelah korban melaporkan bahwa alat kelaminnya disentuh oleh perawat sementara korban sadar atau tidak sadar dibius sebelum operasi.
Seperti di negara lain, beberapa perawat melakukan pelecehan seksual. Metode yang lebih umum bagi perawat untuk melecehkan pasien secara seksual jika di bawah pengaruh obat-obatan dan obat penenang.
Seorang perawat pria di Adams County, Colorado harus dihukum 12 tahun penjara karena menyalahgunakan obat penenang. Menurut para penyelidik, Thomas Moore yang berusia 45 tahun melecehkan setidaknya 10 pasien di Colorado dan Wyoming.
Karena adanya kejadian ini, pemerintah Colorado mempertanyakan mengapa Moore diizinkan bekerja di rumah sakit. Moore tampaknya tidak lulus pemeriksaan latar belakang.
Colorado adalah salah satu dari lima negara bagian yang tidak mengizinkan regulator negara bagian untuk mengumpulkan sidik jari untuk pemeriksaan latar belakang perawat. Tapi kemudian hukum berubah.
" Jika Thomas Moore diselidiki atau diperiksa, dia tidak akan dipekerjakan di tempat lain. Dia akan kehilangan lisensinya sejak lama," kata salah satu korban, dikutip dari Rare.
Selain pelecehan seksual, beberapa perawat yang jahat juga melakukan hal-hal yang menyinggung pasien.
Misalnya, perilaku tiga perawat yang menggunakan bayi yang baru lahir sebagai mainan di sebuah rumah sakit di Arab Saudi. Tindakan ini mengorbankan pekerjaan mereka. Dalam video pendek yang menjadi viral saat itu, seorang perawat di sebuah rumah sakit anak di Taif menggunakan kedua tangannya untuk meremas dahi dan leher bayi tersebut. Perilaku ini dapat mengejutkan bayi atau melukai wajah bayi.
Perawat lain melihat wajah bayi malang itu berubah menjadi mainan dan merekamnya sambil tertawa.
Bayi itu dirawat di rumah sakit selama 10 hari dan dirawat karena infeksi saluran kemih.
Pelaku langsung terlacak setelah video bayi tersebut viral di jejaring sosial. Ketiga perawat itu kemudian diskors dan izin dokter mereka dicabut.
Semoga berita ini bisa jadi pembelajaran bagi masyarakat Indonesia, sehingga tak akan terulang kejadian yang sama, amin.