© Dokumen University Of Manchester
Mumi Mesir kuno yang terkenal, Takabuti, kematian karena kekerasan akibat serangan pisau, analisis baru mengungkapkan.
Mumi, yang berasal lebih dari 2.600 tahun lalu, telah dianalisis oleh para ahli dari Museum Nasional NI, Universitas Manchester , Queen's University Belfast dan Rumah Sakit Swasta Kingsbridge.
Analisis mereka menunjukkan bahwa dia meninggal setelah ditusuk di punggung atas di dekat bahu kirinya.
Dr Robert Loynes, yang melakukan pemindaian CT pada mumi, mengatakan: “ Pemindaian CT mengungkapkan mayat Takabuti ini mendapatkan bukti ia mengalami luka parah di bagian belakang dada kiri atas. Ini yang menyebabkan kematiannya sangat cepat. ”
Penelitian sebelumnya menunjukkan bahwa jantung Takabuti hilang, tetapi CT scan mengungkapkan bahwa organ itu utuh dan terpelihara dengan sempurna.
Sementara itu, para peneliti terkejut menemukan bahwa Takabuti memiliki gigi tambahan - sesuatu yang hanya terjadi pada 0,02% populasi.
Diketahui, Takabuti tinggal di Thebes lebih dari 2.600 tahun yang lalu, dan meninggal di usia 20-an.
Ibunya telah disimpan di Museum Nasional sejak 1834, dan pertama kali dibuka setahun kemudian, pada tahun 1835.
Dr Greer Ramsey, Kurator Arkeologi di Museum Nasional NI, mengatakan: “ Ada sejarah yang kaya dalam menguji Takabuti sejak dia pertama kali dibuka di Belfast pada tahun 1835.
“ Tetapi dalam beberapa tahun terakhir dia telah menjalani rontgen, CT scan, analisis rambut dan penanggalan karbon radio. Tes terbaru termasuk analisis DNA dan interpretasi lebih lanjut dari CT scan yang memberi kita informasi baru dan jauh lebih rinci,
“ Pentingnya mengkonfirmasikan hati Takabuti ada tidak dapat diremehkan karena di Mesir kuno organ ini telah dihapus di akhirat dan ditimbang untuk memutuskan apakah orang itu menjalani kehidupan yang baik atau tidak.
Kasian banget Takabuti, meninggal di usia yang masih belia, gimana menurut kalian menanggapi penemuan di atas? Tulis dong di kolom komentar
