Nggak Ada Hp Buat Ikut Kelas Online, Siswi SMP Ini Pilih Nikah dengan Pemuda 17 Tahun

Reporter : Devi Puspitasari
Selasa, 27 Oktober 2020 08:47
Nggak Ada Hp Buat Ikut Kelas Online, Siswi SMP Ini Pilih Nikah dengan Pemuda 17 Tahun
Selama ini EB hanya tinggal dengan sang nenek.

Meski menikah bukanlah solusi untuk semua permasalahan, nyatanya nggak sedikit orang yang memilih menikah untuk menyelesaikan masalah. Salah satunya seorang gadis asal NTB berinisial EB.

EB yang masih berusia 15 tahun memutuskan menikah karena tak sanggup lagi menanggung susahnya hidup tanpa kedua orang tua dan sudah tak tahu lagi apa yang dilakukan setelah beberapa bulan tak sekolah.

1 dari 6 halaman

Sudah Tak Sekolah 4 Bulan

Pernikahan EB dan UD

Melansir dari Kompas, EB saat ini duduk di bangku kelas 3 SMP sedangkan sang suami, UD (17) sudah lama putus sekolah sejak ayahnya meninggal dunia. Karena tak sanggup lagi menanggung beban hidup, EB akhirnya memutuskan menerima pinangan dari UD.

" Saya bingung mau ngapain lagi, tidak sekolah sudah empat bulan, saya tidak punya handphone, tak bisa ikuti belajar daring. Ketika UD datang bersama keluarganya meminta saya ke nenek, saya mau diajak nikah," terang EB yang dikutip dari Kompas.

Keduanya memutuskan menikah pada 10 Oktober 2020 lalu. EB sendiri adalah warga Kecamatan Batukelang Utara, Lombok Tengah, NTB.

2 dari 6 halaman

Tinggal Bersama Nenek

Gadis 15 tahun ini mengaku bila pernikahan yang dijalaninya tanpa adanya paksaan. Ia sendiri yang ingin menikah dengan UD.

" Saya memang yang bersedia menikah ketika UD dan keluarganya datang meminta saya pada nenek. Saya tahu saya masih sekolah, tapi ini mau saya," sambungnya.

Setelah kedua orang tuanya bercerai, EB tinggal bersama sang nenek, Salmah yang berusia 80 tahun. Ibunya, Mariani menikah lagi sedangkan ayahnya mengadu nasib menjadi TKI di Malaysia.

3 dari 6 halaman

Sudah Saling Kenal selama Setahun

Ilustrasi Pernikahan

EB sendiri sudah mengenal suaminya selama satu tahun dari temannya. Beberapa kali bertemu dan jalan bersama membuatnya yakin bila UD adalah pria yang tepat baginya dan bisa memberikan kehidupan yang lebih baik.

Menurut sang istri, UB adalah sosok pekerja keras. Ia juga tulang punggung bagi keluarganya. Sebelum menikah pemuda ini juga pernah bekerja sebagai buruh di Bali.

4 dari 6 halaman

Sering Bolos Sekolah

Berbeda dengan sang suami, EB mengaku ia adalah seseorang yang pemalas. Bahkan, sering bolos sekolah. Meski begitu, ia masih berkeinginan untuk bersekolah lagi.

" Saya ini pemalas, sering ndak masuk sekolah sebelum covid-19. Sulit belajar karena hanya tinggal dengan nenek saja, tapi saya mau sekolah lagi," ucap EB.

5 dari 6 halaman

Tak Dilaporkan ke Pemerintah Desa

Pernikahan ini juga dibenarkan oleh kepala dusun setempat, Abdul Hanan. Pernikahan di bawah umur ini sengaja tak dilaporkan ke pemerintah desa dan Kantor Urusan Agama (KUA) karena khawatir kedua remaja ini akan dipisahkan karena masih dibawah umur. Karena itu, akhirnya keduanya hanya dinikahkan secara agama.

" Untuk melaporkan ke pihak pemerintah kami tidak berani karena kedua pasangan berusia di bawah umur. Akhirnya kita nikahkan secara kekeluargaan saja, yang penting sah menurut agama," jelas Hanan.

Beri Komentar