© MyPKworld.com
Pilek merupakan salah satu penyakit yang kita kenal dengan merupakan gangguan pada hidung. Padahal ternyata, penyakit ini juga bisa terjadi pada organ intim lho.
Dilansir dari Antara, penyakit ini disebut dengan Infeksi Menular Seksual (IMS) atau biasa disebut Gonroe (GO). Menurut dokter spesialis kulit dan kelamin, Anthony Handoko, "Terjadi pilek tetapi bukan dari organ hidung tetapi dari saluran kemihnya," ujarnya.
Penyakit yang disebabkan karena Nesseria Gonorrhoeae ini dapat menular jika ada kontak seksual dengan orang yang terinfeksi atau melakukan kontak dengan cairan tubuh baik itu secara vaginal ataupun anal.
Anthony mengatakan jika tanda atau gejala yang bisa dikenali yakni keluarnya nanah dari organ genital dan muncul rasa sakit saat berkemih. Gejala ini biasanya sering dialami pria ketimbang wanita.
" GO bergejala hanya pada laki-laki, karena secara anatomis laki-laki punya saluran kemih lebih panjang dari kandung kemih sampai penis. Kuman GO akan merusak selaput lendir di saluran itu, akibatnya memungkinkan keluarnya nanah dan itu terlihat. Pada wanita saluran kemih sangat pendek, gejala tidak terlalu nyata," kata dia.
Nanah yang terlihat seperti ingus karena berwarna putih kehijauan ini lah yang disebut pilek.
" Keluar nanah, seperti ingus makanya disebut pilek. warnanya putih kehijauan. Akibat nanah, saluran (kemih) tersebut menjadi mampet, saat berkemih ada dorongan air seni, (sehingga) saat kencing rasanya sakit. Ujung penisnya atau lubang kemih akan lebih merah dan bengkak," sambung Anthony.
Selain pemeriksaan secara klinis, diagnosis GO juga dapat berdasarkan adanya pemeriksaan gram dan kultur. Menurut Anthony, faktor risiko GO antara lain mereka yang berusia produktif (15-49 tahun) memiliki perilaku seksual aktif yang tidak aman, mengobati diri sendiri dengan membeli obat yang tanpa anjuran dokter, sehingga mengalami masa inkubasi yang pendek.
Karena lokasinya yang berada di organ intim dan sensitif tubuh, Anthony menyarankan agar yang mengidap penyakit ini segera berkonsultasi dengan dokter spesialis kelamin untuk mendapat perawatan yang tepat.