© 2023 Freepik.com
Puasa Muharram adalah salah satu bentuk ibadah yang dilakukan oleh umat Muslim pada bulan Muharram, bulan pertama dalam kalender Islam atau Hijriyah. Menjalankan puasa Muharram hukumnya adalah sunnah, namun melebihi keutamaan berpuasa di bulan Sya'ban.
Bulan Muhrram menjadi penanda datangnya tahun baru bagi umat Islam di seluruh dunia. Ibadah puasa salah satu yang dianjurkan oleh Rasulullah SAW karena bulan Muharram adalah bulan yang penuh keberkahan.
Setiap umat Islam yng menjalankan puasa di bulan ini akan meraih pahala berlipat-lipat dan dapat menghapuskan dosa-dosa masa lalu.
Dalam sebuah hadis, Rsulullah SAW menyebutkan, puasa Muharram dinilai sebagai puasa yang paling utama setelah puasa Ramadan.
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ، قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: أَفْضَلُ الصِّيَامِ بَعْدَ رَمَضَانَ شَهْرُ اللهِ الْمُحَرَّمُ، وَأَفْضَلُ الصَّلاَةِ بَعدَ الفَرِيضَةِ صَلاَةُ اللَّيْلِ. (رواه مسلم)
Artinya: " Diriwayatkan dari Abu Hurairah ra, ia berkata: 'Rasulullah saw bersabda: Puasa yang paling utama setelah Ramadhan adalah puasa pada bulan Allah, Muharram, dan shalat yang paling utama setelah shalat fardhu adalah shalat malam" . (HR Muslim).
Dilansir dari Nu Online, puasa Muharram ada tiga jenis. Hal itu dijelaskn oleh Imam Almubarakfuri dalam kitab Tuhfatul Ahwadzi, syarah atas Kitab Sunan Tirmidzi.
Pertama, yakni puasa di hari kesepuluh bulan Muharram diikuti oleh sehari sebelum dan sesudahnya, yakni tanggal 9 dan 11. Kedua, adalah puasa di hari kesembilan (Tasua) dan kesepuluh (Asyura). Ketiga, puasa di hari kesepuluh (Asyura) saja.
Tak hanya itu, ada juga puasa Ayyamul Bidh, yakni puasa yang dilaksanakan setiap tanggal 13, 14, 15 di setiap bulan, termasuk Muharram.
Lantas, kapan jadwal melaksanakan puasa Muharram? Hal itu disesuaikan dengan kalender Islam, yang mana Tahun Baru Hijriyah atau Tahun Baru islam jatuh pada tangga; 19 Juli 2023.
Dengan begitu, pelaksanaan puasa Muharram bisa dilangsungkan pada tanggal-tanggal berikut:
Niat Puasa Tasua (9 Muharram)
نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ أَدَاءِ سُنَّةِ التَا سُوعَاء لِلهِ تَعَالَى
Nawaitu shauma ghadin 'an adâ'i sunnatit Tasû'â lillâhi ta'âlâ
Artinya: " Aku berniat puasa sunah Tasu'a esok hari karena Allah SWT."
Niat Puasa Asyura (10 Muharram)
نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ أَدَاءِ سُنَّةِ ِعَا شُورَاء لِلهِ تَعَالَى
Nawaitu shauma ghadin 'an adâ'i sunnatil âsyûrâ lillâhi ta'âla
Artinya, " Aku berniat puasa sunah Asyura esok hari karena Allah SWT."
Niat puasa Tasua dan Asyura ini sama halnya dengan ibadah puasa sunnah lainnya. Dalam artian bisa dilakukan di siang hari selama yang bersangkutan belum makan, minum, dan melakukan hal-hal yang membatalkan puasa.
Niat Puasa Ayyamul Bidh
نَوَيْتُ صَوْمَ أَيَّامِ الْبِيْضِ لِلّٰهِ تَعَالَى
Nawaitu shauma ayyâmil bîdl lilâhi ta'âlâ
Artinya: " Saya niat puasa Ayyamul Bidl (hari-hari yang malamnya cerah), karena Allah ta'âlâ."
Salah satu ibadah sunah yang dianjurkan dilakukan pada bulan Muharram adalah puasa Asyura pada tanggal 10 Muharram.
Keutamaan berpuasa pada tanggal ini adalah dapat diampuni dosa setahun yang lalu atas izin Allah SWT.
Bulan Muharram merupakan awal tahun Hijriah yang dinilai lebih baik jika dibuka dengan memperbanyak ibadah seperti berpuasa.