© 2024 Shutterstock.com
Niat puasa qadha ramadhan di bulan Rajab menjadi salah satu hal penting yang tidak boleh terlewatkan. Puasa qadha atau mengganti puasa ramadhan yang ditinggalkan hukumnya wajib.
Puasa qadha dilakukan wajib bagi umat Islam yang masih memiliki hutang puasa Ramadhan. Biasanya, kebanyakan umat Islam menjalankan qadha puasa menjelang bulan Ramadhan tiba, seperti saat memasuki bulan Rajab.
Bulan Rajab di tahun ini dimulai pada tanggal 12 Januari 2024. Umat Muslim dianjurkan untuk memperbanyak ibadah di bulan ini, salah satunya dengan berpuasa sunnah Rajab.
Namun, ada juga yang memanfaatkan bulan Rajab ini untuk mengqadha puasa Ramadhan. Hal ini terkadang masih banyak menimbulkan pertanyaan, apakah boleh niat puasa qadha Ramadhan di bulan Rajab?
Jawabannya adalah boleh. Mengganti puasa Ramadhan yang terlewat (qadha) hukumnya wajib bagi umat Islam. Hal ini berdasarkan hadits Nabi Muhammad SAW, " Siapa yang meninggal dunia dan masih memiliki utang puasa Ramadan, maka walinya wajib menggantinya." (HR Bukhari dan Muslim).
Dilansir dari web NU Online, Syekh Khatib al-Syarbini dan Syekh al-Jamal al-Ramli dalam Kitab I'anatut Thalibin menjelaskan, niat untuk menjalankan puasa sunnah dapat digabung dengan puasa qadha. Bahkan, hal itu tanpa mengurangi pahala keduanya.
Namun, hal yang juga perlu diingat, apabila seseorang masih memiliki utang puasa Ramadhan dan ingin membayarnya bersamaan dengan puasa sunnah lainnya, dianjurkan untuk lebih mengutamakan niat mengqadha utang puasa Ramadhan terlebih dahulu. Hal itu karena, puasa qadha Ramadhan hukumnya wajib.
Apabila umat Islam berniat melakukan puasa qadha Ramadhan, meski tidak niatkan puasa sunnah, hal itiu tidak menjadikan persoalan. Karena, jika melakukan puasa qadha di bulan Rajab ini misalnya, maka otomatis umat Isam tersebut juga mendapatkan pahala puasa sunnahnya. Hal ini di disampaikan Imam Ramli dalam Kitab Baghiyah al-Mustarsyidin.
Dalam kitab lainnya, al-I'ab, Syekh al-Barizi menyatakan, apabila seseorang berpuasa qadha (Ramadhan) atau lainnya di hari-hari yang dianjurkan berpuasa, maka pahala keduanya bisa didapat, baik disertai niat berpuasa sunnah atau tidak.
نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ قَضَاءِ فَرْضِ شَهْرِ رَمَضَانَ لِلهِ تَعَالَى
Nawaitu shauma ghadin 'an qadhā'I fardhi syahri Ramadhāna lillâhi ta'âlâ
Artinya: " Aku berniat untuk mengqadha puasa Bulan Ramadhan esok hari karena Allah SWT" .
Adapun waktu untuk membaca niat puasa qadha Ramadhan ini berbeda dengan bacaan niat puasa sunnah. Niat puasa qadha Ramadhan dilakukan di malam hari hingga sebelum terbitnya fajar, sama halnya dengan waktu membaca niat untuk puasa Ramadhan.
نَوَيْتُ صَوْمَ شَهْرِ رَجَبَ سُنَّةً لِلّٰهِ تَعَالَى
Nawaitu shauma Rajaba sunnatan lillâhi ta'âlâ
Artinya:" Aku berniat puasa Rajab, sunnah karena Allah ta'âlâ."
Adapun waktu untuk membaca niat puasa sunnah ini bisa dilakukan saat malam hari. Namun, jika terlewat, kamu masih bisa menyusulkan niatnya hingga sebelum masuk waktu dzuhur.
Hal ini karena, puasa sunnah di bulan Rajab tergolong sama dengan amalan puasa sunnah lainnya.
Selain mendapatkan pahala karene memenuhi kewajiban mengqadha puasa Ramadhan, di bulan Rajab ini kalian umat Islam juga akan banyak mendapatkan keberkahan dan keutamaan, di antaranya:
Nah, itulah bacaan niat puasa qadha Ramadhan di bulan Rajab. Semoga bermanfaat ya!