© Https://instagram.com/hotmanparisofficial
Kisah pelajar yang viral lantaran membunuh begal yang ingin memperkosa pacarnya, kembali menuai perhatian beberapa pihak. Pasalnya, hal ini tentu membingungkan publik sebab pelajar berinisial ZA ini terancam hukuman penjara seumur hidup.
Dilansir dari Merdeka.com (21/01), Jaksa Agung ST Burhanuddin mengatakan bahwa begal yang dibunuh oleh ZA sebenarnya tidak berniat untuk memeprkosa pacarnya. Hal ini diungkapkan oleh Burhanudin saat melakukan rapat Komisi III DPR saat ditanyai pertanyaan tentang perkara tersebut.
"Kalau nanti berkasnya secara penuh sebenarnua tidak ada keinginan dari begal itu untuk memerkosa" kata Burhanuddin di Gedung DPR pada hari senin (20/01).
Kasus yang menjadi perbincangan hangat seluruh masyarakat Indonesia ini ternyata tak lepas dari perhatian pengacara kondang yaitu Hotman Paris. Menurut Hotman, sudah banyak sekali pihak-pihak yang menghubunginya untuk mengusut kasus ini. Sebelum memberikan tanggapan, Hotman Paris menjelaskan terlebih dahulu soal kasus tersebut.
View this post on Instagram
"Seorang anak muda didakwa melakukan pembunuhan perencana 340, katanya padahal si laki-laki muda itu membunuh karena membela kehormatan pacarnya yang hendak diperkosa" ucap Hotman Paris pada salah satu video yang ia unggah di Instagram.
Pemberitaan yang meluas ini tentu sudah diketahui publik secara umum, bahwa ZA melakukan tersebut karena mendapat ancaman bahwa pacarnya akan diperkosa begal.
"Kalau benar faktanya seperti itu, memang sangat dipertanyakan kenapa malah didakwa melakukan pembunuhan berencana pasal 340 KUHP" lanjut pengacara ini.
Keterlibatan Hotman Paris dalam kasus ini ternyata tidak main-main. Ia mengatakan bahwa akan membawa isu ini ke forum Nasional seperti yang ditulis di Instagramnya.
" Ayo seluruh Rakyat bersuara! Mohon tim Kuasa Hukumnya hub Hotman utk tukar pikiran! Hotman tdk bisa ke Malang karena penuh sidang dan tv shooting tapi Hotman akan membawa issue ini ke forum nasioonal" tulis Hotman Paris.
Kalau menurutmu, pantes nggak ZA dikenakan hukuman seumur hidup?
