©https://pinterest.com/
Pada Oktober 2019 lalu, sempat viral kisah pelajar asal Tiongkok yang bertahan hidup dengan nasi dan cabai selama kurang lebih lima tahun. Walaupun setelah itu sumbangan mengalir deras, gadis berusia 24 tahun ini dikabarkan telah meninggal dunia pada 14 Januari kemarin.
Dilansir dari bbc.com (14/01), nasib Wu Huayan ini tentunya menjadi sorotan Dunia. Sebab, beberapa dekade terahir Cina sedang mengalami kenaikan ekonomi yang sangat pesat namun penduduknya banyak yang mengalami kemisinan. Dana Moneter Internasional pada laporan 2018 juga mengatakan bahwa Cina sekarang merupakan salah satu negara paling tidak setara di Dunia.
Memiliki berat badan hanya 22 kg, Wu Huayan terpaksa hanya mengkonsumsi nasi dan cabai untuk bertahan hidup. Dokter yang menangani gadis ini mengatakan bahwa ia mengalami gangguan jantung dan ginjal akibat menghabisakan lima tahun mengkonumsi makanan dengan jumlah minimal.
Bertahan hidup bertahun-tahun dengan adiknya yang mengalami gangguna mental membuat Wu Yuahan terpaksa menghemat makanannya. Ia dan saudara lelakinya kehilangan ibu mereka ketika ia berusia empat tahun dan kehilangan ayah mereka saat masih sekolah.
Kemudian, mereka dirawat oleh nenek mereka lalu diasuh oleh paman dan bibinya yang hanya bisa menyediakan 300 yuan, atau sekitar 600 ribu saja. Sebagian besar uang yang didapat, digunakan untuk mengobati adiknya. Diketahui, WU haya menghabiskan 2 yuan setiap hari atau setara dengan empat ribu rupiah untuk membeli beras dan cabai selama lima tahun.
" Nenek dan ayah saya meninggal karena mereka tidak punya uang untuk perawatan" katanya, Wu juga tidak ingin mengalami hal yang sama dengan neneknya. Pada bulan November kesehatan Wu mulai memburuk dan dipindahkan ke rumah sakit di Guiyang. Namun dokter disana juga tidak dapat menyelamatkannya, sehingga kisah hidup Wu juga berakhir sama tragis dengan neneknya.
Selain mengalami gangguan jantung dan ginjal, dokter mengatakan Wu juga kehilangan 50% alis dan rambutnya karena kekurangan gizi.