© 2021 Blogs.adb.org
Banjir adalah bencana alam yang paling sering terjadi. Dan percaya atau tidak, ini masuk dalam daftar bencana yang paling mematikan.
Disebut sebagai banjir bila air meluap dan menenggelamkan tanah yang biasanya kering. Banjir bisa datang dengan cepat atau bertahap.
Dikutip dari laman WHO, banjir yang terjadi dalam kurun waktu 1998-2017 telah berdampak pada 2 milyar penduduk dunia. Mereka yang rentan adalah penduduk yang tinggal di dataran rawan banjir, bangunan yang tidak tahan banjir, tidak memiliki sistem peringatan atau kesadaran terhadap bencana ini.
Setidaknya ada 3 jenis banjir yang paling umum, yakni:
Banjir Bandang
banjir yang terjadi akibat curah hujan tinggi sehingga ketinggian air di sungai, aliran, saluran dan lainnya meningkat dengan cepat
Banjir Meluapnya Sungai
Hujan yang terjadi secara terus menerus membuat sungai meluap
Banjir Pesisir
Terjadi karena gelombang badai yang terkait dengan siklon tropis dan juga tsunami
Dalam catatan WHO, antara 80-90 persen dari keseluruhan bencana yang
didokumentasikan selama 10 tahun terahir berasal dari banjir. Intensitas dan frekuensinya meningkat seiring dengan curaht hujan ekstrim akibat perubahan iklim.
Kamus Besar Bahasa Indonesia menulis definisi banjir adalah berair banyak dan deras, kadang-kadang meluap.
Menurut Dictionary Cambridge, banjir adalah penyebab terisinya atau tertutupnya sesuatu karena air, terjadi terutama dengan cara yang bisa menyebabkan masalah.
Sedangkan dikutip dari laman National Weather Service, bajir adalah meluapnya air ke tempat yang biasanya kering. Ini biasanya terjadi karena naiknya air di saluran air yang ada, seperti sungai, aliran, atau parit. Kecduali banjir bandang, banjir ini bisa berlangsung berhari-hari hingga berminggu-minggu.
Banjir terjadi karena berbagai penyebab. Berikut diantaranya :
Hujan deras yang mengguyur bumi dengan durasi lama menjadi faktor utama terjadinya banjir. Air sungai dan saluran lainnya tak sanggup menahan lonjakan jumalh air.
Perkara ini sudah kita pelajari di bangku sekolah dasar, di mana salah satu penyebab terjadinya banjir adalah ditebanginya pohon-pohon yang sebenarnya berfungsi sebagai spon, yakni membantu penyerapan air permukaan.
Menipisnya pepohonan akan menganggu keseimbangan hidrologi, mengurangi jumlah penyerapan air ke dalam tanah. Analisa yang dilakukan oleh Global Forest Watch menyebut kalau hilangnya 887 hektar hutan di Pegunungan Cyclops, Papua, antara tahun 2001 dan 2018, yang mengakibatkan banjir di Kabupaten Waibu, Sentani dan Sentani Timur.
Meluapnya sungai sebagai penyebab banjir adalah karena tingginya curah hujan, namun bisa karena sungai yang menjadi dangkal. Sampah hingga puing-puing sungai bisa menghalangi aliran air dan menyebabkan kapisitas penampungan air berkurang.
Tingginya curah hujan membuat volume air meningkat. Dan di sinilah kekuatan bendungan menjadi faktor yang menentukan kemungkinan adanya banjir.
Penebangan pohon bisa mempngaruhi proses fotosintesis, peningkaykan kadar karbon-di-oksida di atmosfer menyebabkan perubahan iklim yang menimbulkan ancaman bencana alam seperti banjir dan lainnya.
Pemukiman di bantaran sungai nggak cuman menjadi penyebab banjir karena membuat suangi jadi sempit dan dangkal. Akibatnya, kapasitas sungai dalam melaksanakan tugasnya jadi menurun. Selain itu, keberadaan pemukiman tersebut meningkatkan daya rusak banjir, berpotensi pada makin tingginya dampak banjir pada hilangnya nyawa dan kerusakan ekonomi bisa sewaktu-waktu terjadi banjir bandang di wilayah tersebut.
Lebih lanjut mengenai penyebab banjir bisa kamu kepoin di artikel berikut ini.
Banjir yang terjadi pada suatu daerah dengan kegiatan ekonomi dan sosial akan menimbulkan berbagai dampak negatif. Besrannay tergantung pada kerentanan kegiatan dan populasi serta frekuensi, intensitas dan luasnya banjir. Beberapa dampak dari banjir adalah:
Dampak langsung dari banjir adalah hilangnya nyawa manusia, kerusakan harta benda, kerusakan tanaman, hilangnya ternak, tidak berfungsinya fasilitas infrastruktur dan memburuknya kondisi kesehatan karena penyakit yang ditularkan melalui air.
Karena terganggunya jaringan komunikasi dan infrastruktur, maka kegiatan ekonomi bisa terhenti. Ada alih kehidupan normal dalam janghka waktu yang jauh melebihi dari wkatu terjadinya banjir itu sendiri.
Terganggunya infrastruktur, hilangnya mata pencaharian serta kemungkinan dikeluarkannya baiya tambahan untuk memperbaiki kerusakan menyebabkan ekonomi melemah. Daya produksi dan daya beli masyarakat akan menurun.
Jangan lupakan efek psikologi dan sosial yang dialami oleh orang-orang yang kehilangan keluarga dan harta benda karena bencana ini.
Bencana banjir sebenarnya sangat mungkin untuk dicegah. Ada banyak langkah yang bsia dilakukan termasuk diantaranya:
Curah hujan yang tinggi tak bisa dihindari. Maka untuk mencegah banjir adalah dengan menata kota agar berfungsi layaknay spon yang bisa menyimpan air hujan untuk kemudian diolah kembali.
Mulai dengan menanami kembali area yang gundul, meningkatkan ruang terbuka hijau dan masih banyak lagi.
Harus diakuin masih banyak masyarakat yang membuang sampah ke sungai, menjadi penyebab dangkalnya dan terhambatnya aliran air sungai. Lambat laun, hal ini menjadi penyebab banjir.
Harusnya nih daerah di sekitar sungai tidak difungsikan sebagai bangunan atau pemukiman karena rawan banget terkena banjir dan hanyut saat air sedang meluap. Idealnya kawasan tersebut harus dipulihkan karena punya peran penting untuk perlindungan banjir, pengelolaan air, dan pelestarian alam.
Diadona sudah merangkum paling tidak 14 cara pencegahan banjir yang bisa dilakukan. Kamu bisa membacanya di artikel berikut ini.
Banjir adalah salah satu bencana yang paling sering melanda. Upaya pencegahan aterus dilakukan. Tapi tentu, itu tak boleh berhenti hanya pada langkah pemerintah saja, melainkan harus merambah ke kehidupan sehari-hari masyarakat. Setuju nggak?