© INews / Rustaman Nusantara
Pandemi virus corona mmebuat banyak anak-anak sekolah harus dirumahkan. Meski demikian, pembelajaran tetap dilakukan secara online. Tentu saja anak-anak sekolah ini butuh kuota internet agar pembelajaran bisa terjalin.
Namun melansir dari iNews, ada sebuah keluarga yang begitu membuat hati tersentuh. Tepatnya di Grobogan, Jawa Tengah, ada keluarga yang terdiri dari 10 anak, sedangkan penghasilan hanya Rp 100 ribu. Rumah juga hampir roboh, begitu tak layak dihuni. Namun bagaimana lagi, mereka harus tetap bertahan.
Orang tua mereka bernama Budi Raharjo (51) dan Tri Utami (43), warga desa Panunggalan, Kecamatan Pulokulon, Grobogan. Kesepuluh anaknya masih kecil dan lima di antaranya sudah sekolah.
Budi sebagai kepala rumah tangga harus bekerja keras. Kini ia bekerja sebagai kuli bangunan walaupun sebelumnya sudah menganggur selama 5 bulan.
Agar anak-anaknya bisa belajar dengan benar, Budi harus membelikan mereka kuota internet. Namun, karena penghasilannya yang hanya Rp 100 per hari, tentu ia begitu kesusahan. Belum dengan biaya hidupnya.
" Saya cuma kuli proyek, penghasilan Rp 100.000 per hari itu dengan kondisi Covid-19 sangat minim. Untuk kehidupan sehari-hari bisa cukup alhamdulillah," ujar Budi.
Belum lagi, sang istri sedang hamil dan sedang mengumpulkan biaya kelahiran anaknya yang ke-11.
Ya ampun, kasian banget ya!