© Dokumentasi KapanLagi.com (Irfan Kafril)
Sosok perempuan yang menghina Dewi Persik akhirnya muncul di hadapan publik usai huru-haranya menghina pedangdut Dewi Persik. Ia datang ke Polres Jakarta Selatan pada hari Rabu (9/11/22). Tak sendiri, ia ditemani oleh sang suami dan pengacaranya.
Winarsih atau inisial W ini datang dalam rangka memenuhi panggilan untuk menjalani langkah mediasi bersama Dewi Persik.
Saat ditemui oleh awak media, Winarsih tampak merengek dan tak henti memohon maaf sambil menangis.
“ Aku jauh-jauh dari Malang ke sini untuk minta maaf sebanyak-banyaknya ke Dewi perssik,” rengeknya dalam bahasa Jawa.
Tak hanya ke Dewi Persik, Suwarni juga memohon ampun kepada Ibu Dewi Perssik atas hinaan yang ia lontarkan ke putrinya, Dewi Perssik.
Ia pun dengan tegas mengakui kesalahannya dan berharap pelantun lagu “ Mimpi Manis” tersebut memafkan kesalahannya. Ia juga meminta maaf kepada warga Jember, sebagai tempat kelahiran Dewi Perssik.
“ Maafkan saya ya,” ujar Suwarni berkali-kali.
Warganet yang melihat kabar ini pun menanggapi dengan beragam komentar. Di antaranya merasa miris dengan sosok W yang akhirnya merengek sendiri akibat terlalu berani menghina dengan terang-terangan.
Mereka pun mengasiani sang suami W yang ikut terbawa permasalahan hukum tersebut.
“ Idolanya, Lesty jalan-jalan ke luar negri…, fans nya masuk penjara,…miris,” komen seorang warganet.
“ Lebih kasihan ke suaminya sik…yang gtw apa2 jadi kebawa, ribet kan bu klw uda urusan Nya kek begini,” sambung warganet lainnya.
Tak Cuma menyorot sosok W, warganet juga mempertanyakan sosok Lesty Kejora yang tak membantu W akibat menghina Dewi Perssik.
“ Idolanya ngga kasih bantuan gitu, kebanyakan fansnya ibu2,” ungkap warganet.
Kini, Winarsih telah ditetapkan sebagai tersangka dan diputuskan bersalah atas pencemaran nama baik yang ia lakukan pada Dewi Perssik
Meski telah ditetapkan sebagai tersangka, Winarsih tak ditahan polisi. Polisi beralasan Winarsih tak ditahan karena ancaman hukuman atas persangkaan terhadap Winarsih di bawah 5 tahun penjara.
