© Newyorktimes.com/Walter McBride/WireImage
Joanne Kathleen Rowling atau yang lebih populer dengan nama JK. Rowling belakangan perhatian publik internasional berkat rangkaian kicauannya di twitter. Penulis seri novel fenomenal Harry Potter ini bahkan memanen hujatan, setelah kicauannya tersebut disimpulkan sebagai ungkapan anti terhadap kaum transeksual.
Bahkan laman berita internasional CNBC News Kamis (11/6/2020, memasang tajuk bahwa si JK Rowling ini sampai dijuluki 'transphobic manifesto' atau fobia terhadap kaum transeksual. Keputusan Rowling untuk menyuarakan tentang keresahannya terkait dengan perkembangan transeksual aktivisme belakangan ini.
Ibu dari 3 orang anak ini berkicau, bahwa menurutnya ada lima hal atau alasan yang menjadi keresahan dan kemudian memutuskan untuk menyuarakannya ke publik. Meskipun pada kicauan tersebut Rowling sendiri sudah menulis permulaan, bahwa apa yang dia suarakan bukannlah suatu hal yang sepele.
" Ini bukan tulisan yang mudah, karena alasan yang akan segera menjadi jelas, tetapi saya tahu sudah waktunya untuk menjelaskan diri saya tentang masalah yang dikelilingi oleh toksisitas. Saya menulis ini tanpa keinginan untuk menambah toksisitas itu," tulisannya mengawali serangkaian kicauannya.
Perempuan berusia 54 tahun ini mendapat banyak sekali sorotan berkat tajuk kicauannya. Yakni 'Opini: Menciptakan dunia pasca Covid-19 yang lebih setara untuk orang-orang yang menstruasi'.
Rowling menegaskan, kalau keputusannya untuk berbicara ini sebenernya juga berdasar pada azas kebebasan untuk berbicara. Kemudian juga kepeduliannya terhadap kaum perempuan dan anak-anak. Ia pun menyoroti tentang transisi seorang perempuan dan juga mereka yang pernah menjadi korban pelecehan seksual.
Pada bagian selanjutnya, si Rowling ini juga menanyakan apakah ada 'penularan' dari media sosial yang masif, seiring dengan peningkatannya yang cukup signifikan belakangan ini. " Saya bertanya-tanya apakah jika saya dilahirkan 30 tahun kemudian, (apakah) saya mungkin mencoba transisi (menjadi transeksual).
Selanjutnya pada bagian terakhir, Rowling menyebut maksud utamanya ketika memutuskan untuk menyuarakan topik yang sangat sensitif ini. " Jadi aku ingin perempuan trans aman. Pada saat yang sama, aku tidak ingin membuat gadis natal dan perempuan kurang aman.
Perempuan yang sering tampil dengan rambut pirang ini juga menyoroti apakah antara perempuan dan mereka yang memutuskan menjadi perempuan bisa benar-benar disamakan. Hingga harus membaur ketika berada di ruang publik.
" Ketika kamu membuka pintu kamar mandi dan mengganti kamar dengan pria yang percaya atau merasa dia seorang perempuan," sambungnya.
Lebih lanjut, Rowling juga menyebut bahwa dirinya menemui fakta bahwa saat ini konfirmasi dapat didapatkan dengan cara yang 'sederhana'. Sehingga menurutnya hal tersebut menimbulkan kekhawatiran tersendiri.
" Seperti yang telah saya katakan, sertifikat konfirmasi gender sekarang dapat diberikan tanpa perlu operasi atau hormon, maka Anda membuka pintu bagi siapa saja dan semua pria yang ingin masuk (membaur ke ruang publik perempuan). Itu adalah kebenaran yang sederhana," tulisnya.
Hingga tulisan ini dibuat, cuitan Rowling masih menuai kontroversi. Tak sedikit pihak yang kemudian menyampaikan opini bahwa pandangan Rowling telah mengecewakan kaum aktivis transeksual dan juga transgender. Bahkan dianggap anti dan juga fobia terhadap kaum transeksual.
Termasuk salah satunya yang ditunjukkan oleh Daniel Redcliffe yang sebelumnya juga memerankan karakter utama Harru Potter. Si Redcliffe ini ternyata tak sepemahaman dengan Rowling. Menurutnya, perempuan transgender juga merupakan seorang perempuan yang sesungguhnya.
Terlepas dari pro kontra yang diakibatkan, upaya Rowling untuk menyuarakan pendapatnya ini perlu dipahami. Termasuk bagi mereka juga yang pro maupun kontra dengan opininya. Gimana nih menurut kamu? Lebih sepakat dengan opininya si Rowling atau pihak yang kontra? Jangan segan sampaikan pendapatmu di kolom komentar ya.
Yuk saling tuker pikiran.