© 2020 Shutterstock.com/huseyin Ozdemir1
Penyebab perang Suriah masih diliputi berbagai isu hingga kini. Melansir Liputan6, lebih dari satu juta warga terluka dan jutaan lainnya harus meninggalkan rumah mereka karena perang tersebut.
Ada berbagai faktor yang sudah mulai bisa ditelusuri mengenai penyebab perang Suriah. Kisah berawal dari konflik yang meletus di tahun 2011 lalu, yang berhasil mencuri perhatian dunia. Banyak masyarakat dunia yang menyebut perseturuan antara Sunni dan Syaih adalah penyebab perang Suriah. Padahal, tak sesederhana itu.
Dilansir dari Tought.co via Liputan 6, berikut akar konflik yang jadi penyebab perang Suriah.
Pemberontakan Suriah meletus pada Maret 20122 saat pasukan keamanan Presiden Bashar al-Assad menembaki dan membunuh beberapa demonstran pro-demokrasi di kota Deraa, Suriah selatan. pemberontakan tersebut menuntut pengunduran diri Assad dan mengakhiri kepemimpinan otoritasnya.
Pemberontakan menyebar ke seluruh negeri, menuntut pengunduran diri Assad dan mengakhiri kepemimpinan otoriternya. Namun ini ternyata malah justru mengeraskan tekadnya.
Dan pada Juli 2013 pemberontakan ini berkembangd engan apa yang sekarang kiat sebut dengan perang Suriah.
Presiden Bashar al-Assad mengambil alih kekuasaan pada tahun 2000 setelah kematian ayahnya, Hafez, yang telah memerintah Suriah sejak 1971. Assad dengan cepat memupus harapan reformasi mengingat kekuasaan masih terkonsentrasi pada satu keluarga.
Aktivitas masyarakat sipil, kebebasan m=pers juga jadi sangat terbatas. Ini membunuh harapan politik bagi warga Suriah.
dibukanya pintu investasi swasta memicu ledakan konsumerisme di kalangan menengah atas. Privatisasi menguntungkan keluarga kaya yang punya hubungan dengan rezim. Sementara bagian negara lain tak kebagian. Mereka marah karena biaya hidup tinggi dan tak ada ketersediaan lapangan pekerjaan.
Di tahun 2006 Suriah mengalami kekeringan terburuk sejak sembilan dekade. Menurut PBB, 75% pertanian Suriah gagal, dan 86% ternak mati antara 2006-2011. 1.5 juta petani miskin harus pindah ke perkotaan yang kumuh di Damaskus dan Homs, bersama pengungsi Irak. Air dan makanan hampir tidak ada.
Mereka tidak ada sumber daya, terjadi pergolakan politik, konfli, dan inilah yang memancing penyebab perang Suriah.
Suriah adalah negara dengan pertumbuhan populasi terbesar di dunia. Pertumuhan ini nggak sejaalan dengan ekonomi yang tergagap. Akibatnya, kurangnya makanan, pekerjaan, sekolah, jadi awal mula pemberontakan dan penyebab perang Suriah.
Sistem pelayanan publik dinilai carut marut karena merebaknya korupsi. Contoh yang ngeri, yakni jual beli senjata untuk pemberontakan dilakukan oleh pasukan pemerintah dan pembebasan orang-orang yang ditahan atas pemberontakan bisa dilakukan asalkan ada uang.
Pers memang dijaga ketat oleh pemerintah tapi masyarakat punya internet dan juga ponsel. PPenggunaan media sosial menjadi sangat penting bagi jaringan aktivis yang mendukung dan jadi penyebab perang Suriah.
Suria adalah negara dengan mayoritas muslim Sunni. Merekalah yang awalnya terlibat dalam pemberontakan Suriah. Tapi posisi teratas dalam aparat keamanan adalah minoritas Alawite, minoritas agama Syiah tempat keluarga Assad berada.
Pasukan keamanan yang sama ini melakukan kekerasan hebat terhadap mayoritas pengunjuk rasa Sunni. Kebanyakan warga Suriah bangga akan tradisi toleransi beragama mereka, tetapi banyak orang Sunni masih membenci kenyataan bahwa segelintir keluarga Alawit memonopoli begitu banyak kekuasaan.
Gerakan protes dari mayoritas Sunni dan militer yang didominasi orang Alawit menambah ketegangan dan jadi salah satu penyebab perang Suriah.
Banyak orang yang menghilang, penangkapan sewenang-wenang, eksekusi dan represi secara umum kepada masyarakat dilakukan oleh negara. Masyarakat mengalami ketakutan.
Namun kemarahan rakyat meledak saat pasukan keamanan bertindak brutal pada protes damai di tahun 2011 lalu yang didokumentasikan di media sosial. Ini menghasilkan efek bola salju saat ribuah orang di Suriah bergbung dalam pemberontakan, menjadi salah satu pematik dan penyebab perang Suriah.
Masyarakat diliputi ketakutan untuk melawan pemerintah. Namunsuatu kejadian membuka mata mereka. Mohamed Bouazizi, seorang pedagang jalanan Tunisia yang bakar diri pada Desember 2010. Pemicunya adalah karena jatuhnya rezim Tunisia dan Mesir di awal 2011.
Ini menjadi penyebab perang Suriah karena akhirnya membuat jutaan orang di Suriah percaya kalau mereka bisa memimpin pemberontakan.
