Perjuangan Kades di Daerah Susah Sinyal, Terpaksa Panjat Pohon Tinggi Demi Bisa Rapat Online

Reporter : Devi Puspitasari
Sabtu, 16 Mei 2020 06:30
Perjuangan Kades di Daerah Susah Sinyal, Terpaksa Panjat Pohon Tinggi Demi Bisa Rapat Online
Kades Flotim ini terpaksa naik ke atas pohon agar bisa mendapat sinyal internet.

Hampir semua pekerjaan maupun pendidikan saat ini diahlihkan melalui daring akibat pandemi corona. Bagi beberapa orang, mungkin hal ini bukanlah jadi suatu masalah karena tersedianya jaringan internet.

Tapi, lain cerita bagi sejumlah orang yang tinggal di daerah yang belum memiliki jaringan internet atau susah sinyal. Mereka harus mengeluarkan tenaga ekstra agar bisa mengikuti aktivitas secara online.

Hal ini juga dialami oleh seorang kepala desa Woloklibang, Kecamatan Adonara Barat, Kabupaten Flores Timur. Ia terpaksa harus memanjat pohon lebih dulu agar bisa mengikuti rapat koordinasi (rakor) virtual bersama Bupati Flotim terkait penanganan corona.

1 dari 4 halaman

Belum Adanya Sinyal Internet

Dikutip dari liputan6.com, hal ini dilakukan Kepala Desa Woloklibang lantaran tak adanya sinyal internet di desanya. Karena itulah, dirinya terpaksa memanjat pohon lebih dulu agar mendapatkan sinyal internet dari ibu kota kabupaten.

" Mau buat bagaimana, terpaksa harus panjat pohon supaya bisa dapat jaringan dari Larantuka, ibu kota kabupaten. Memang ada tower di kecamatan kami, tetapi jauh di pesisir, kita di gunung tidak bisa akses. Untuk telepon saja susah, apalagi internet," ujar Kepala Desa Woloklibang Anselmus Sili yang dilansir dari Liputan6.

2 dari 4 halaman

Kades yang mengikuti rapat online dari pohon tinggi

Tak sendirian, saat mencari sinyal, Kades ini didampingi oleh sekretaris desa dan BPD. Rakor penanganan corona yang berjalan kurang lebih dua jam itu, terpaksa diikutinya dari atas pohon.

" Sekitar dua jam, karena sempat istrahat makan, habis itu lanjut lagi," kata Anselmus.

Dengan keadaan desanya yang belum tersentuh internet ini Anselmus berharap agar Pemda Flotim bisa bekerjasama dengan pihak Telkom agar bisa dibangun tower BTS (Base Transceiver System) di desanya.

" Kalau bisa dibangun biar mini, sehingga akses online bisa terjamin," ungkapnya.

Meski belum adanya sinyal internet, ia mengaku insfrastruktur penerangan dan jalan sudah dinikmati warga desa.

" PLN sudah, jalan juga sudah sebagian di-hotmix , tahun ini mungkin sudah selesai," lanjutnya.

3 dari 4 halaman

Tanggapan dari Wakil Bupati Flotim

 

Menanggapi hal ini, Wakil Bupati Flotim Agustinus Payong Boli mengatakan pihaknya sudah menyurati Kementerian Komunikasi dan Informasi untuk pembangunan tower mini yang jangkauan jaringannya mencapai kurang lebih 10 km.

Tak hanya itu, pemda setempat juga sudah meminta Telkom untuk bangun tower besar lainnya di wilayah itu.

" Tahun-tahun kemarin sudah terpasang tower mini di Desa Titehena Kecamatan Solor Barat, Desa Puhu Adonara Timur, Desa Latonliwo Kecamatan Tanjungbunga, Desa Lewoawang Kecamatan Ilebura dan beberapa desa lagi untuk jangkauan jaringan kurang lebih 10 KM," terangnya.

4 dari 4 halaman

Agustinus mengatakan sebenarnya di Flotim sendiri secara wilayah rata-rata jaringan Telkom sudah baik. Hanya saja kadang ada kendala dalam jaringan karena jarak jangkauan.

" Tinggal satu dua desa yang memang sinyalnya kurang kuat misalkan Desa Woloklibang dan lainnya. Mudah-mudahan kementerian Infokom cepat menjawabi permintaan pemda Flotim," imbuhnya. Semoga bisa terealisasikan segera ya agar lebih mempermudah semua warga desa Woloklibang dan daerah yang terkendala susah sinyal lainnya.

Beri Komentar