Perjuangan Seorang Anak Yatim Piatu, Jadi Buruh Cuci Demi Bisa Makan

Reporter : Riza Umami
Minggu, 9 Mei 2021 09:17
Perjuangan Seorang Anak Yatim Piatu, Jadi Buruh Cuci Demi Bisa Makan
Terkadang, dia harus menahan lapar karena tak punya uang untuk membeli makanan.

Kehidupan memang bisa terasa begitu berat ketika seorang anak sudah tak mempunyai orang tua lagi. Dia harus berjuang dan banting tulang sendiri demi bisa bertahan hidup di dunia yang keras ini.

Hal inilah yang harus dijalani oleh seorang anak perempuan bernama Nadiyah Ramadani. Dia kini berjuang hidup sendiri dan tak ada yang merawatnya setelah menjadi yatim piatu pada umur yang masih belia.

1 dari 5 halaman

Dilansir dari laman donasionline.id, Nadiyah kini berusia 14 tahun. Dia pun harus bekerja menjadi buruh cuci untuk mengais rezeki supaya dirinya bisa makan dan memenuhi kebutuhan hidupnya sehari-hari.

Kisah Nadiyah

Biasanya, Nadiyah mencucikan baju-baju milik tetangganya yang menggunakan jasanya. Kemudian, dia akan mendapatkan upah dari jasanya tersebut yang nantinya akan dia gunakan untuk membeli makanan.

2 dari 5 halaman

Nadiyah sudah menjadi yatim piatu sejak usia yang masih sangat kecil. Ayahnya meninggal ketika usianya dua tahun dan kemudian disusul oleh sang ibu yang mengalami sakit komplikasi organ tubuh.

Nadiyah tumbuh tanpa kasih sayang dari orang tuanya. Nadiyah sebenarnya adalah anak bungsu dari tiga bersaudara. Dulunya, dia dirawat dan biaya hidupnya ditanggung oleh kakak pertamanya.

3 dari 5 halaman

Kisah Nadiyah

Sayangnya, kini kakak pertamanya pun sudah meninggalkan Nadiyah untuk selama-lamanya akibat penyakit liver yang ia derita. Sedangkan, kakak keduanya pergi merantau dan bekerja menjadi buruh kayu dengan penghasilan pas-pasan sehingga jarang sekali pulang.

Oleh sebab itulah, kini Nadiyah pun harus berjuang sendirian untuk bertahan hidup dan memenuhi kebutuhannya sendiri. Hebatnya meski jadi buruh cuci, Nadiyah tetap sekolah dan kini dia sudah kelas 6 SD.

4 dari 5 halaman

Kisah Nadiyah

Sepulang sekolah, Nadiyah akan langsung pergi ke rumah orang yang menggunakan jasanya untuk mencuci baju. Biasanya, dia akan mendapatkan uang sampai Rp15.000. Sayangnya, terkadang tak ada yang menggunakan jasa cucinya sehingga Nadiyah pun hanya bisa menahan lapar saat tak punya uang.

5 dari 5 halaman

Nadiyah berharap meski dalam kondisi yang sulit, tetapi dirinya ingin terus melanjutkan pendidikannya agar bisa menjadi orang yang lebih berguna untuk orang lain. Mari kita bantu wujudkan mimpi Nadiyah dengan berdonasi melalui link berikut ini.

donasionline.id/nadiyahramadani

Semoga Nadiyah sehat selalu dan diberikan kelancaran rezeki supaya bisa makan dan memenuhi kebutuhan hidupnya. Semoga Nadiyah pun bisa melanjutkan sekolahnya agar bisa menjadi orang yang lebih berguna bagi orang lain.

Beri Komentar