© Facebook.com/Aime Soon
Masa kehamilan bagi seorang perempuan punya dua sisi yang saling berkebalikan. Di satu sisi rasanya sangat melelahkan karena harus berjuang merawat diri dan bayi dalam kandungan. Namun di sisi lain ada kebahagiaan saat membayangkan bayi akan lahir dengan sehat yang bisa membuat rasa lelah tersebut hilang.
Namun agaknya bagi Aime Soon, seorang ibu berusia 40 tahun asal Malaysia, sisi perjuangan mengambil porsi lebih besar pada masa kehamilannya.
Aime Soon menceritakan kisahnya tersebut dalam sebuah unggahan status Facebook beberapa bulan lalu.
Dia mengatakan bahwa awalnya, masa kehamilan tersebut berjalan normal. Sampai akhirnya di usia kehamilan yang ke lima bulan, dia mendapatkan kabar yang kurang mengenakkan terkait kondisi kesehatan pribadinya.
" Aku merasakan ada yang mengeras di bagian payudaraku. Saat kuperiksakan, dokter berkata bahwa itu adalah kanker payudara yang sudah mencapai stadium tiga. Gimana caranya menerima ini semua?" tutur Aime.
Selayaknya pengidap kanker, dokter pun menyarankan Aime untuk melakukan kemoterapi sebagai usaha mematikan sel kanker. Aime pun menurutinya.
Seiring berjalannya waktu, rambut Aime semakin rontok sampai ia mengalami kebotakan total. Tubuhnya pun semakin kurus. Dia merasa sedih karena kehamilannya tersebut harusnya berlangsung bahagia. Dia bahkan kesulitan mengapresiasi suntikan semangat dari orang-orang terdekat karena perasaan putus asa yang mulai muncul di dirinya.
Akhirnya, setelah dua sesi kemoterapi belangsung, tiba saatnya bayi di kandungan Aime lahir. Bayi perempuan tersebut lahir normal dalam kondisi sehat, namun Aime nggak bisa berlama-lama merayakannya karena harus segera melakukan kemoterapi lagi nggak lama setelah kelahiran.
Sudah empat tahun berlalu saat Aime akhirnya menuliskan kisahnya dalam status tersebut. Aime telah pulih maksimal dari kanker payudara yang dideritanya. Putri kecilnya pun sudah tumbuh menjadi gadis kecil yang cantik, lucu, dan sehat.
Kisah yang dialami Aime ini seolah menyuntikkan harapan bagi para ibu yang juga kurang beruntung dan harus mengalami kanker. Perjuangan untuk tetap hidup harus diteruskan sampai titik terakhir.
Terima kasih sudah mau membagikan kisahmu, Aime.