Perkenalkan Diva Kurnianingtyas, Wisudawan Doktor Termuda ITS di Usia 24 Tahun

Reporter : Mila
Selasa, 28 September 2021 14:41
Perkenalkan Diva Kurnianingtyas, Wisudawan Doktor Termuda ITS di Usia 24 Tahun
Wow, hebat banget ya.

Diva Kurnianingtyas dari departemen Teknik Sistem dan Industri Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya, menjadi doktor termuda di prosesi Wisuda ke-124 ITS, Minggu 10 Oktober mendatang. Dia lulus di usia 24 tahun 9 bulan.

Diketahui, Diva sebelumnya menempuh S1 Teknik Informatika di Universitas Brawijaya dengan lama studi 3,5 tahun.
 
Setelah tiga bulan bekerja di bidang Data Engineering, ia mengambil beasiswa program Pendidikan Magister menuju Doktor untuk Sarjana Unggul (PMDSU) di ITS jurusan Teknik Sistem dan Industri.

“Saya di ITS menempuh studi S2 selama setahun dan studi S3 selama tiga tahun,” katanya mengutip laman ITS.

1 dari 4 halaman

Motivasinya

Saat ditanya, motivasi perempuan kelahiran Malang, 13 Desember 1996 itu melanjutkan pendidikan hingga gelar Doktor tak lain adalah membahagiakan dan membanggakan ibunya.

“ Sejujurnya, saya tidak pernah berekspektasi kuliah lanjut di usia muda. Tetapi karena keinginan serta doa beliau (ibunya), saya bisa mencapai titik ini,” kata Diva.

2 dari 4 halaman

Tantangan Tersendiri

Diva Kurnianingtyas, Wisudawan Doktor Termuda ITS di Usia 24 Tahun

Menjadi mahasiswa termuda dibandingkan rekan-rekan kuliahnya, Diva mengaku banyak tantangan yang dirasakan.

Pertama, ia harus belajar secara cepat agar bisa menyelesaikan studi tepat waktu. Kedua, hal tersebut jadi tantangan mental tersendiri. Seperti bagaimana cara mengontrol emosi dan menerima keadaan yang tidak selalu sesuai dengan ekspektasi.

“ Yang terpenting adalah belajar sabar. Studi S3 tidak seperti studi S1 dan S2 yang terus belajar ilmu pengetahuan, melainkan belajar ilmu kehidupan yang tidak pernah diperoleh sebelumnya,” tutur putri tunggal dari Iffah Nur Rahmiyati ini.

3 dari 4 halaman

Proyek dan Penelitian

Selama kuliah, Diva banyak mengembangkan diri dalam proyek dan penelitian. Ia juga beberapa kali mempresentasikan penelitiannya dalam konferensi internasional hingga publikasi jurnal terindeks Scopus.

Di akhir masa studinya, dalam disertasinya Diva mengangkat topik mengenai perancangan, pengembangan, dan perencanaan sistem asuransi kesehatan nasional.

" Tujuannya adalah untuk memperoleh strategi alternatif mekanisme rujukan kesehatan agar anggaran keuangan stabil, premi terjangkau, dan kualitas program meningkat," ucapnya.

Ke depannya, Diva ingin fokus pada peningkatan pengetahuan dan kemampuannya dalam mengoptimasi sistem sektor kesehatan sebagai bentuk implementasi dua keilmuannya yaitu Teknik Informatika serta Teknik Sistem dan Industri.

“ Pastinya, saya ingin ilmu yang saya terima bisa bermanfaat bagi diri saya dan orang lain,” tandasnya.

4 dari 4 halaman

Pesan dari Diva Kurnianingtyas

Terakhir, Diva tak lupa mengucapkan rasa terimakasih dan pesan untuk mahasiswa lainnya.

“ Seringkali kita melupakan bahwa setiap orang memiliki ujian dan jalan hidup yang berbeda, kita tidak perlu membandingkan diri kita dengan orang lain apalagi sampai menghakiminya. Tetap semangat untuk menyelesaikannya,” tutupnya.

Wah, keren banget ya. Semoga kisah Diva Kurnianingtyas ini bisa menginspirasi kalian semua!

Beri Komentar