© Stonewaterrecovery.com
Belum lama ini, sempat viral sebuah video di mana seorang ayah memergoki anaknya main roleplay. Padahal, sang anak masih berusia 11 tahun. Ia pun dimarahi habis-habisan oleh ayahnya.
Beberapa orang mungkin sudah familiar dengan permain roleplay ini terutama kaum muda, tetapi banyak pula warganet yang masih asing dengan permainan yang satu ini.
Roleplay disebut juga dengan permainan peran. Ini adalah jenis permainan di mana para pemain mengambil peran karakter fiksi dan berinteraksi dalam suatu dunia atau cerita yang dibuat.
Dalam permainan ini, setiap pemain memiliki kontrol atas karakter yang mereka mainkan, termasuk kemampuan, kepribadian, dan pilihan mereka. Mereka pun bisa meniru idola atau karakter yang mereka pilih dengan totalitas.
Permainan peran atau roleplay dapat dimainkan dalam berbagai bentuk, seperti grup chatting, permainan meja, permainan video, permainan online, dan lain-lain.
Biasanya, ada satu atau beberapa pemain yang bertindak sebagai pengatur permainan (game master atau GM) yang mengatur cerita, mengendalikan karakter non-pemain, dan memfasilitasi alur permainan. Pemain lainnya biasanya memiliki karakter mereka sendiri dengan latar belakang dan tujuan unik.
Roleplayer sering kali berinteraksi melalui percakapan dan tindakan yang dibawakan oleh karakter mereka. Mereka dapat berdialog dengan karakter lain, menjalankan misi atau petualangan, dan mengembangkan cerita secara bersama-sama.
Selain itu, permainan peran sering kali memungkinkan pemain untuk membuat keputusan dan mempengaruhi arah cerita. Hal ini memberikan kebebasan kreatif kepada pemain dalam menjalankan karakter mereka dan mendorong kolaborasi dan interaksi sosial antar pemain.
Permainan peran tidak hanya menawarkan hiburan dan tantangan, tetapi juga dapat menjadi cara yang menyenangkan untuk melibatkan imajinasi, berinteraksi dengan orang lain, dan mengembangkan keterampilan pemecahan masalah serta kerja tim.
Sebenarnya, permainan roleplay cukup seru untuk dilakukan dan diminati oleh kaum muda. Sayangnya, permainan ini pun bisa disalahgunakan bila pemain melakukan roleplay jadi sepasang kekasih atau bahkan suami istri.
Hal ini dapat menjurus ke hal-hal yang berbau intim hingga phone sex. Inilah yang bisa berbahaya untuk anak-anak terutama yang masih di bawah umur. Bagaimana pendapat Diazens tentang permain roleplay?