Pilih APD Ketimbang Gaun Pengantin, Seorang Dokter Rela Tunda Pernikahan Demi Tangani COVID-19

Reporter : Firstyo M.D.
Kamis, 2 April 2020 17:32
Pilih APD Ketimbang Gaun Pengantin, Seorang Dokter Rela Tunda Pernikahan Demi Tangani COVID-19
Bentuk pengorbanan seorang tenaga medis.

Pernikahan adalah hal yang sakral dan dinantikan oleh banyak pihak. Nggak heran, beberapa pihak tetap ngotot melaksanakan pernikahan di tengah wabah corona seperti sekarang. Memang ada yang agak egois dengan tetap melaksanakan pesta, meski begitu tetap ada yang berusaha menyesuaikan.

Salah satu dokter harus menanggalkan keinginannya mengadakan upacara sakral tersebut untuk sementara karena ia lebih memilih untuk bertugas ketimbang melangsungkan pernikahan. Itulah yang dilakukan oleh dr Shifa Mohammed.

1 dari 3 halaman

Dr Shifa, seorang dokter asal Kerala, India melakukan hal tersebut sebagai bentuk pengabdiannya untuk para pasien. Pernikahan yang sejatinya berlangsung pada tanggal 29 Maret lalu harus diundur, menyesuaikan dengan kegiatan darurat yang sekarang sedang dilakoninya sebagai tenaga medis.

Alih-alih mengenakan gaun dan melangsungkan pernikahan sesuai rencana, dr Shifa memilih untuk mengenakan APD dan bertugas di rumah sakit.

" Pernikahanku bisa ditunda, tapi nggak begitu dengan pemeriksaan pasien-pasienku," ujar dr Shifa saat diwawancarai oleh Hindustan Times.

2 dari 3 halaman

Keputusan dr Shifa ini mendapatkan dukungan penuh dari orang-orang terdekat, mulai dari teman, calon suami, sampai orang tua.

" Teman-temanku sangat mendukung. Mereka bahkan menggoda dengan mengatakan kalau APD yang kukenakan adalah gaun terbaik," tutur dr Shifa.

Mukkam Mohammed, ayah dari dr Shifa mengatakan bahwa dia sangat bangga dengan apa yang dilakukan oleh putrinya.

" Aku sangat senang dengan kesadaran sosial yang dimilikinya. Aku tau waktu dia meminta izin ke calon suaminya untuk menunda pernikahan. Responnya pun sangat baik," Mukkam Mohammed mengisahkan.

3 dari 3 halaman

Kerala adalah salah satu kota dengan jumlah kematian yang cukup tinggi dan terus meningkat. Sejauh ini sudah 234 jiwa meninggal dunia karena COVID-19. Tidak heran kalau dr Shifa memilih untuk mengorbankan sejenak pesta pernikahannya.

Pengorbanan seperti yang dilakukan dr Shifa adalah salah satu simbol akan harapan. Semoga bencana global ini lekas selesai, ya.

Beri Komentar