© Donasionline.id
Sebagian orang tidak lagi bekerja untuk mengejar kekayaan bahkan untuk memenuhi segala keinginannya. Tak sedikit orang yang bekerja hanya untuk bertahan hidup. Demi sesuap nasi, mereka bahkan rela melakukan pekerjaan apa saja.
Hal tersebutlah yang sedang dialami oleh Bu Wasri. Sehari-hari ia bekerja menjual aran tradisional. Setiap hari ia mengumpulkan kayu bekas yang ada di pesisir, lalu dikeringkan dan dibakar hingga menjadi arang.
Pembuataan arang membutuhkan waktu 4 hari. Hasil dari pembuatannya tak lebih dari 4 plastik. Sedangkan satu kantong plastik dihargai sebesari Rp2.500. Bu Wasri menitipkan arang tersebut di warung, harapannya ada yang beli di sana.
Selain membuat arang, Bu Wasri juga berusaha mencari nafkah dengan mengumpulkan barang bekas. Harapannya untuk membeli beras, itu saja sudah bersyukur. Sementara itu, anaknya masih duduk di Sekolah Dasar (SD).
Sang suami sudah meninggal dunia ketika anaknya berumur 8 bulan. Ia meninggal dunia karena angin laut ketika sedang mencari ikan. Untuk sekolah, anaknya tersebut hanya bisa mengandalkan pemberian karena tak mampu.
Penghasilannya tidak cukup. Untuk makan sehari-hari saja masih kurang. Seringkali Bu Wasri mengambil makanan bekas yang kemudian dibersihkan dan dimasak kembali. Hal tersebut dilakukan agar tetap bisa makan.
Kasihan sekali. Bu Wasri hanya bisa mengandalkan pemberian orang untuk makan. Kalau nggak ada, ya ngambil makanan bekas. Untuk menambah penghasilan, anaknya pun tak malu jadi tukang bersih perahu nelayan dan bantu-bantu angkut ikan tangkapan.
Jika kalian ingin membantu kehidupan Bu Wasri dan anaknya, bisa klik link ini untuk berdonasi. Terima kasih orang baik!