© Freepik
Pada akhir Agustus 2023, dunia dikejutkan dengan kemunculan subvarian Omicron B.2.86 atau yang disebut varian Pirola. Varian ini memiliki 30 mutasi, paling banyak mutasinya dibanding varian lain.
Pirola pertama kali ditemukan di Denmark pada 24 Juli 2023. Sejak saat itu, varian ini telah menyebar ke setidaknya 9 negara lain, termasuk Inggris, Amerika Serikat, Kanada, Israel, dan Portugal.
Sampai saat ini, belum ada penelitian yang menunjukkan bahwa Pirola lebih berbahaya daripada varian Omicron lainnya. Sebagian besar kasus Pirola dilaporkan menyebabkan gejala ringan atau tanpa gejala.
Sampai saat ini, belum ada penelitian yang menunjukkan bahwa Pirola lebih berbahaya daripada varian Omicron lainnya. Sebagian besar kasus Pirola dilaporkan menyebabkan gejala ringan atau tanpa gejala.
Namun, para peneliti masih terus mempelajari varian ini untuk memahami karakteristiknya dan potensi risikonya.
Gejala Pirola dilaporkan mirip dengan gejala varian Omicron lainnya, yaitu:
Gejala COVID-19 varian ini sama dengan Omicron, biasanya muncul dalam waktu 2-5 hari setelah terpapar virus. Gejala tersebut dapat bertahan selama beberapa hari atau minggu, tergantung pada keparahan infeksi.
Pada beberapa kasus, COVID-19 varian Omicron dapat menyebabkan gejala yang lebih serius, seperti pneumonia, infeksi paru-paru, dan gangguan pernapasan. Orang-orang yang berisiko tinggi mengalami gejala serius COVID-19 adalah:
Cara mencegah Pirola sama dengan cara mencegah varian Omicron lainnya, yaitu:
Pirola adalah varian Covid-19 baru yang perlu diwaspadai. Namun, hingga saat ini belum ada bukti yang menunjukkan bahwa varian ini lebih berbahaya daripada varian Omicron lainnya. Para peneliti masih terus mempelajari varian ini untuk memahami karakteristiknya dan potensi risikonya.