© Twitter.com/@sayangnyasunari
Angka pelecehan seksual di dunia tampaknya dari tahun ke tahun semakin melonjak, tidak terkecuali di negara kita Indonesia. Sebuah perusahaan berbasis di Singapura bernama ValueChampion, telah meriset bahwa Indonesia memiliki peringkat ke dua di Asia Pasifik sebagai negara yang berbahaya bagi kaum wanita, diikuti dengan India di peringkat pertama dan Filipina di peringkat ke tiga.
Ngomong-ngomong soal pelecehan seksual dan pemerkosaan di Indonesia, sebenarnya ini tuh sudah nggak asing lagi di telinga kita. Iya, Hal tersebut memang sudah banyak terjadi di lingkungan terdekat, contoh konkritnya bisa kita lihat dari kasus predator seksual yang heboh baru-baru ini sedang banyak diperbincangkan di Kota Malang ini,
Langsung saja, cerita ini bermula dari sebuah akun twitter bernama Eri atau @sesenggukkan selaku pendamping korban yang mana ia mengunggah sebuah utasan yang mana tertulis " ALERTA ! ALERTA ! PREDATOR SEKSUAL ITU MASIH ADA DI MALANG," Utasan tersebut berisikan kronologi cerita dari si penyintas lengkap dengan identitas pelaku dan juga alasannya mengapa ia dan juga korban sepakat untuk membuat utasan tersebut.
ALERTA ! ALERTA ! PREDATOR SEKSUAL ITU MASIH ADA DI MALANG#UsirPredatorDariSkena #SayaBersamaPenyintas#SolidaritasUntukPenyintas#MALANGDARURATPREDATOR pic.twitter.com/LW7Ed5PMnr
Dalam cerita kronologisnya, pelaku yang berinisial T awalnya sedang asyik berbincang-bincang dengan korban yang berinisial P di suatu kedai minum kota Malang. Tak lama setelah itu, teman dari pelaku menawarkan mereka untuk berpatungan membeli minuman berakohol.
Setelah mereka terpengaruh oleh alkohol, pelaku membawa korban untuk ke kosnya. Dari kronologinya, tampak korban yang sudah memiliki kekasih itu beberapa kali menolak untuk diajak ke kos, namun pelaku T malah menampiknya.
Saat di lokasi, korban P tertidur lemas diatas karpet sedangkan T sudah mengunci pintu dan mematikan lampu kamarnya. Dengan berani, pelaku membawa korban untuk tidur di kasur bersamanya dan menggerayahi tubuh korban yang masih memakai pakaiannya. Pelaku mulai melepas celana korban dan memperkosanya.
Dalam kronologinya, Korban sempat menangis dan berteriak, namun tidak ada satupun teman kos yang menolongnya, bahkan, mulut korban kabarnya sempat dibekap oleh pelaku dan dilepaskan saat ia melihat korban sudah terlihat tidak sanggup bernafas.
Untung saja, sebelum kejadian tersebut korban sempat mengirimkan shareloc kepada kekasihnya dan beberapa waktu setelahnya korban bisa diselamatkan, namun sayangnya, yang tidak bisa terselamatkan yaitu ingatan buruk sang korban.
Kabarnya, pelaku tidak melakukannya sekali dua kali saja dan selalu berdalih bahwa ia melakukan pelecehan tersebut murni karena pengaruh minuman berakohol. Oleh karena perbuatannya, pelaku kini harus membuat video pernyataan maaf terbuka kepada pihak yang telah ia rugikan dan mendapatkan sanksi sosial.
Banyak pertanyaan, Kenapa hanya sanksi sosial? kenapa tidak dilaporkan pada pihak yang berwenang? Tenyata hal tersebut sudah dibahas tuntas oleh sebuah akun twitter @hungryxangry yang juga selaku pedamping dari korban dalam utasannya,
Pertama izinkan saya untuk memberikan beberapa FAQ dari sudut pandang pendamping:
1. Mengapa tidak dilaporkan ke polisi?
Alasan pertama dan yang paling penting adalah biaya, dan juga susahnya mencari kuasa hukum yang benar2 probono ikhlas lahir batin
Pelecehan seksual memang tidak sepantasnya terjadi pada perempuan manapun, terlebih lagi jika melihat sistem penanganan kasus pelecehan dan kekerasan seksual di Indonesia masih sangat jauh dari kata adil, stay safe girls! Yuk, saling kawal untuk kemanusiaan!
Artikel serupa tentang kejahatan pada perempuan cek di sini Hati-Hati! Modus Baru Mucikari, Tawari Pekerjaan Lewat Aplikasi Online Lalu Jadikan Pekerja Seks