Presentase Pengembalian Xyloband Coldplay Indonesia Hanya 77%, Masih di Bawah Rata-rata?

Reporter : Aditia Lestari
Jumat, 24 November 2023 12:58
Presentase Pengembalian Xyloband Coldplay Indonesia Hanya 77%, Masih di Bawah Rata-rata?
Alasan beberapa penggemar yang tak mengembalikan Xyloband antara lain untuk kenang-kenangan sampai diperjualbelikan kembali

Xyloband adalah sebuah gelang LED yang dapat menyala dengan berbagai warna mengikuti beat dari lagu yang dimainkan.

Gelang ini pertama kali digunakan oleh band asal Inggris, Coldplay, pada konser Mylo Xyloto Tour pada tahun 2011. Sejak saat itu, Xyloband telah menjadi ciri khas dari konser Coldplay.

Xyloband terbuat dari bahan yang aman dan ramah lingkungan. Gelang ini dapat diisi ulang dengan baterai dan dapat digunakan hingga 10 jam.

Setelah konser selesai, penonton diminta untuk mengembalikan gelang tersebut kepada promotor konser. Hal ini dilakukan sebagai bentuk kecintaan Coldplay terhadap lingkungan.

1 dari 2 halaman

Persentase Pengembalian Xyloband di Indonesia

Coldplay Xyloband

Pada konser Coldplay yang digelar di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta pada tanggal 15 November 2023, sebanyak 77% penonton mengembalikan gelang Xyloband.

" Tingkat pengembalian Xyloband untuk konser Coldplay yang berlangsung pada 15 November 2023 di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta adalah 77 persen," ungkap perwakilan Image Dynamics.

Angka ini masih jauh di bawah rata-rata dibanding beberapa negara yang termasuk kategori presentase pengembalian Xyloband di atas 90% seperti:

Tokyo, Jepang: 97 persen

Kopenhagen, Denmark: 96 persen

Buenos Aires, Argentina: 94 persen

Kaohsiung, Taiwan: 93 persen

Jakarta, Indonesia: 77 persen.

 

2 dari 2 halaman

Di Bawah Rata-rata

Angka pengembalian Xyloband di Indonesia sendiri masih di bawah Peru pada tahun 2022 yaitu sebesar 82%. 

Xyloband merupakan gelang putih yang dilengkapi dengan pencahayaan di dalamnya. Gelang ini terbuat dari bahan daur ulang dan diberikan kepada penonton konser Coldplay.

Saat konser berlangsung, gelang ini disinkronkan untuk berubah warna sesuai dengan ritme musik.

Teknologi serupa juga telah digunakan oleh banyak musisi di seluruh dunia.

Sayangnya, presentase pengembalian Xyloband di Indonesia masih menjadi PR besar. Beberapa alasan penggemar yang tak mengembalikan Xyloband adalah menganggapnya sebagai barang kenang-kenangan. 

Ada juga penggemar yang sengaja membawa pulang untuk diperjualbelikan. 

 

 

Beri Komentar