© Youtube/Kirandika Channel Via Merdeka.com
Menjadi tentara adalah salah satu pekerjaan yang dicita-citakan oleh banyak orang terutama pria. Mereka pun harus melakukan berbagai usaha demi mewujudkan impiannya tersebut seperti rajin berolahraga, hidup sehat dan lain sebagainya.
Dilansir dari laman merdeka.com (15/03), seorang pria yang berasal dari sekolah SMA Taruna Nusantara ini pun juga bercita-cita ingin menjadi TNI. Dia pun melakukan berbagai cara dengan tekun tahap demi tahapnya.
Sebelum mengikuti seleksi penerimaan calon taruna, dia pun rajin melakukan berbagai latihan untuk persiapan. Beberapa latihannya sebagai penunjang ini seperti lari sampai renang. Dia pun mendapatkan hasil yang sangat baik dari latihannya tersebut.
" Kalau lapangan bola di SMA saya itu luasnya 400 meter dan biasanya saya lari 7 kali putaran jadi kurang lebih 2800 meter. Itu hasil yang cukup bagus jadi cukup perjuangan latihannya sampai tiga tahun baru bisa kayak gitu," ucapnya dalam channel YouTube Kirandika.
Untuk renang saya gaya katak dan udah sangat cepat karena saya emang hampir tiap hari latihan bareng temen dan kita kan kolam renangnya di SMA itu luasnya 50 meter. Tanpa berhenti sampai 10 kali kalo ditotal renangnya kurang lebih 1 kilometer lah baru berhenti, sedangkan tesnya cuma 25 meter," tambahnya.
Dia pun mengungkapkan bahwa sebenarnya hasil psikotesnya cukup baik. Tak hanya itu, sejumlah panitia dan kolonel pun mengatakan kalau hasil psikotes pria tersebut sangatlah memuaskan.
Sayangnya, perjuangannya untuk bisa lolos jadi TNI ini harus terhenti di tahap seleksi pantukhir. Dia dinyatakan gagal karena ternyata hasil tes kesehatannya ini menunjukkan bahwa dirinya mengalami jantung bocor pada saat itu.
" Nah, waktu pas saya para kolonel ini berhenti, heran dan ekspresinya kasihan. Waktu itu saya ditanyai, 'kamu pernah sakit jantung gak?' terus saya jawab 'siap tidak', karena kenyataannya saya memang gak pernah sakit jantung," kata pria ini menceritakan.
Pria ini mempunyai hasil penilaian yang sangat bagus dan memuaskan di tes sebelumnya tetapi dia malah divonis mengalami jantung bocor. Tentunya hal ini membuat para panitia bertanya-tanya karena pada tes fisik hasilnya sangat baik.
Dia pun mengungkapkan bahwa dirinya sangat sedih karena belum bisa mewujudkan impiannya yang sudah dicita-citakan dari kecil ini. Dia ternyata dinyatakan gagal dalam seleksi tersebut karena divonis mengalami jantung bocor.
Tak puas dinyatakan gagal dengan alasan jantung bocor, pria ini pun akhirnya memutuskan untuk memeriksakan dirinya sendiri ke Rumah Sakit Pelayanan Jantung dengan peralatan yang sangat bagus yaitu di RS Dr. Kariadi Semarang.
Di rumah sakit tersebut, dia melakukan tes jantung secara lengkap dan hasilnya pun menunjukkan bahwa dia sehat-sehat saja dan tidak mengalami jantung bocor. Dokter mengatakan bahwa jantungnya sehat dan apabila memang bocor maka pasti dia tak akan bisa beraktivitas seperti itu.