© Shutterstock
Selain simpel, makanan cepat saji emang enak banget. Namun ternyata pengaruh ke badan begitu tidak baik.
Melansir dari Taoutio via Liputan.com, ada seorang pria di Cina bernama Xiao Li mengalami kenaikan berat badan sampai 380 kg karena terlalu banyak mengkonsumsi makanan cepat saji.
Dalam sebulan, Xiao Li menghabiskan uang sekitar 5.000 yuan, setara dengan Rp 11 juta hanya untuk membeli makanan cepat saji. Setiap harinya, ia bisa menghabiskan 5 sampai 6 jenis makanan cepat saji. Menu-menunya biasanya adalah ayam goreng, nasi, mie daging sapi, bibimbap daging sapi dan steak ayam.
Hal ini disebabkan cuaca di Cina yang sedang sangat banyak, sehingga banyak orang yang memutuskan untuk beli makanan cepat saji daripada masak sendiri di rumah. Tubuhnya yang sudah terlalu gemuk ini akhirnya harus tidur dengan menggunakan bantuan ventilator. Jika tidak, dia akan kesulitan bernapas dan jadi sering terbangun.
Kehidupan sehari-harinya jadi terganggu. Saat mandi ia mengalami kesulitan. Bahkan saat ingin berkendara dengan mobil, dia harus menduduki beberapa kursi, sementara sabuk pengamannya dipanjangkan. Padahal, sebelumnya dengan berat badan yang sudah 180 kg dengan tinggi 1,8 meter, Xiao Li bisa beraktivitas seperti biasa.
Xiao Li juga jadi sulit berjalan, bhakan sampai gemetar. Setiap berjalan sebentar, dirinya harus berhenti sejenak karena selalu kehabisan napas. Perihal pakaian pun jadi kesusahan. Dia harus memesan online untuk mendapatkan ukuran yang sesuai dengannya.
Untuk mengatasinya, Xiao Li pernah mencoba menurunkan berat badan dengan mendatangi tempat pelatihan seperti gym. Namun, ternyata itu tidak berhasil untuknya. Hingga akhirnya Xiao Li datang ke dokter dengan penuh pertimbangan, dan akhirnya dilakukan operasi.
Xiaoli pun dibantu dokter untuk menjalani hidup yang lebih sehat lagi~