Profil Atlet Bulu Tangkis Legendaris Verawaty Fajrin yang Telah Meninggal Dunia

Reporter : M. A. Adam Ramadhan
Senin, 22 November 2021 11:50
Profil Atlet Bulu Tangkis Legendaris Verawaty Fajrin yang Telah Meninggal Dunia
Namanya juga melegenda di dunia bulu tangkis.

Pada 21 November 2021 lalu, atlet badminton legendaris, Verawaty Fajrin, telah meninggal dunia. Ia meninggal dunia di RS Dharmais pada pukul 6.58 WIB.

Sebelumnya, melansir dari Liputan6.com, Verawaty Fajrin dikabarkan telah menderita kanker paru-paru sejak Maret 2020. Meninggalnya Verawaty Fajrin pun menjadi sorot perhatian.

 

1 dari 4 halaman

Verawaty Fajrin

Verawaty Fajrin sendiri lahir pada 1 Oktober 1957. Nama asliny adalah Verawaty Wiharjo. Beliau meninggal di usia 64 tahun pada 21 Novembe 2021 lalu.

Verawaty Fajrin pun sebelumnya beragama non muslim. Namun pada 1979, Verawaty mualaf menganut agama Islam. Kemudian Verawaty pun menikah dengan pria bernama Fajrin Biduin Aham, dan di situlah namanya menjadi Verawaty Fajrin.

 

2 dari 4 halaman

Nama Verawaty begitu melegenda terutama di dunia bulu tangkis Indeonsia. Di era 1970-1980-an, Verawaty Fajin begitu bersinar, baik di partai tunggal, ganda putri, maupun ganda campuran. Untuk partai ganda Verawaty pernah berpasangan dengan Bobby Ertanto, Yanti Kusmiati, Ivanna Lie, Eddy Hartono, dan Imelda Wigoena.

Namanya yang legendaris tentu dikarenakan prestasinya yang begitu banyak di bidang bulu tangkis profesional. Ia pernah meraih Medali Emas Asian Games 1979 bersama Imelda Wigoena, dan juga Gand Putri All England 1979.

 

3 dari 4 halaman

Verawaty Fajrin

Ia juga pernah menjuarai Indonesia Terbuka, Cina Terbuka, dan Taiwan Terbuka di tahun 1986 bersama Ivanna Lie. Selain itu, ia juga pernah jadi juara dunia IBF Tunggal Putri pada 1980, juga Juara SEA Games 1981 dan Indonesia Terbuk 1982.

Bersama Bobby Ertanto, Verawaty menjuarai Malaysia Terbuka pada tahun 1986. Ketika bersama Eddy Hartono, ia menjuarai World Cup 1986, Malaysia Terbuka 1988, Indonesia Terbuka 1989, Belanda Terbuka 1989, dan SEA Games 1989.

 

Beri Komentar