© Twitter/@tang__kira
Ditemukan tewas meninggal dunia, Youtuber cantik asal Korea Selatan bernama Pyo Ye Rim ternyata pernah alami perundungan yang disebut-sebut mirip dengan kisah drama korea ‘The Glory’ yang diperankan oleh aktris kenamaan, Song He Kyo.
Kabar duka tersebut pertama kali terkuak setelah adanya laporan dari pihak kepolisian dan Departemen Dakmar Busan pada 12:57 siang waktu setempat. Dilansir dari Allkpop dan SBS Star News pada hari Rabu, 11 Oktober 2023 menyebutkan bahwa telah ditemukan seorang wanita yang jatuh ke dalam Waduk Seongjigok.
Tak lama setelah kabar tersebut dilaporkan, petugas yang berwenang segera melakukan pencarian atas jasad Pyo Yerim dan berhasil dieksekusi dari tempat kejadian sekitar pukul 4:20 sore hari.
Kematian Pyo Ye Rim ini membawa teka-teki kita bersama. Menurut laporan pihak Kepolisian setempat Pyo Ye Rim meninggal karena henti jantung, namun banyak dugaan jika Ia bunuh diri. Hal ini diperkuat dengan salah satu postingan yang dibagikan langsung oleh Pyo Ye Rim di Instagram pribadi miliknya.
Dalam video tersebut terlihat keadaan yang sangat memilukan saat Pyo Ye Rim membagikan luka yang mendalam terkait apa yang sedang dirasakannya saat itu. Pyo Ye Rim mengungkapkan bahwa tidak ada lagi alasan untuk dirinya melanjutkan hidup. Ia juga meminta agar terus mengusut tuntas kasus yang menimpa dirinya.
Bisa dibilang Pyo Ye Rim merupakan kisah nyata dari ‘The Glory’ yang mengalami korban pembullyan sejak masih sekolah. Pyo Ye Rim merupakan wanita yang lahir tahun 1996 dan tumbuh besar di Provinsi Gyeongsang Selatan.
Mengawali karirnya sebagai seorang Youtuber yang populer di Korea Selatan. Selain profesinya sebagai Youtuber, Ternyata Ia juga kedapatan memiliki salon kecantikan di Yeonje-gu Busan.
Awal mula kasus ini mulai terungkap saat Pyo Ye Rim mengunggah sebuah video pada maret 2023 lalu di channel Youtube miliknya yang mengatakan jika dirinya pernah alami pembullyan selama 12 tahun semasa sekolah mulai dari SD, SMP, hingga SMA.
Postingannya tersebut sempat ramai diperbincangkan warganet dan menarik perhatian media TV. Tak lama setelah postingannya diunggah, kasus ini juga diungkit di salah satu stasiun televisi Korea, jika diartikan kedalam bahasa Indonesia, nama program tersebut adalah ‘Pasukan Penelusur Cerita Nyata’.
Program ini ditujukan untuk mencari tahu kenyataan dari kejadian-kejadian yang dianggap janggal dan harus diusut kebenarannya. Program yang ditayangkan pada 2 Maret 2023 ini menceritakan bagaimana detail perundungan yang dialami oleh Pyo Ye Rim begitu mengenaskan.
Menurut keterangan Pyo Ye Rim, terdapat 4 pelaku perundungan yang merupakan teman sekolahnya. Ia mengungkap identitas dan pekerjaan secara terang-terangan di program tersebut. Tak terima karena terduga saat ini diketahui hidup bahagia tanpa rasa bersalah.
Dalam salah satu unggahan di kanal Youtube ‘The Kizzle’ Pyo Ye Rim mengatakan bahwa dirinya sebenarnya tidak sanggup untuk melanjutkan series drama berjudul ‘The Glory’ yang sama-sama menceritakan terkait kasus perundungan. Alasan tersebut disampaikan bahwa drama ini mengingatkan dirinya dengan luka lama yang selama ini diderita. Pyo Ye Rim mengungkap bahwa ‘The Glory’ merupakan inspirasinya untuk mengungkap kejahatan perundungan yang semakin marak terjadi di Korea Selatan.
Tak berhenti disitu, pada April 2023, Pyo Ye Rim juga mengajukan petisi nasional untuk mengubah peraturan yang dianggap mendukung pelaku perundungan. Petisi ini juga mencakup hal-hal seperti batasan durasi penanganan kasus kekerasan di sekolah dan perubahan dalam hukum yang berkaitan dengan pencemaran nama baik.
Menurut warganet yang sudah lama mengikuti akun media sosial milik Pyo Ye Rim mengatakan jika dirinya sudah memutuskan untuk lakukan bunuh diri setelah video yang diunggah belum lama ini beredar. Di dalam video tersebut berisikan pesan Pyo Ye Rim yang memilukan bahwa dirinya tidak sanggup untuk menjalani betapa sulitnya hari-hari yag harus dijalani sebagai korban periundungan.
Dilansir dari Liputan6.com Pyo Ye Rim menngungkapkan isi hatinya “ Aku kehilangan semua rasa percaya diri untuk melawan semua ini. Bahkan aku sudah tak tahu lagi alasan apa untuk melanjutkan hidup, Namun kumohon jangan berhenti memeriksa kasusku”
Ia juga menambahkan “ Aku adalah korban kekerasan sejak masa SD, SMP, dan SMA selama 12 tahun lamanya. Setelah pengakuan saya beredar, banyak yang memberikan ancaman dan serangan dari orang-orang anonim yang tidak diketahui identitasnya. Mereka juga mengatakan bahwa fakta kasus pembulian yang menimpa dirinya adalah palsu”.
Keberaniannya dalam mengungkap kisah pengalaman hidupnya sebagai korban kekerasan selama 12 tahun berhasil menyita perhatian publik. Tak sedikit yang memberikan dukungan kepada Pyo Ye Rim untuk terus mengusut kasus ini hingga tuntas.
Ia juga menceritakan perjuangan yang begitu berat luka yang harus ia tanggung selama menjalani hari-harinya. Kekerasan yang dialaminya tidak hanya berbentuk fisik saja namun juga mencakup ancaman, penghinaan, pelecehan verbal hingga menjatuhkan dari sisi emosional.
Editor: Tiara Martha Asnadhinata