© Https://sulawesion.com/
Belajar online walau terlihat lebih memudahkan, nyatanya lebih menyengsarakan untuk siswa-siswi yang berada di daerah susah sinyal dengan keterbatasan fasilitas.
Itulah yang dialami oleh puluhan siswa-siswi SD dan SMP satu atap (Satap) 11 Batu dari Desa Tanatoro, Kecamatan Pitu Riase, Kabupaten Sidrap, Sulawesi Selatan. Mereka terpaksa belajar di tepi jurang untuk mencari sinyal agar bisa ikut belajar online.
Dilansir dari laman sulawesion.com, desa ini memang salah satu desa terjauh dari ibu kota Kabupaten Sidrap yang jaraknya sampai 54 kilometer di bagian utara. Jaringan internet pun masih sangat susah di daerah ini dan satu-satunya spot di mana mereka bisa mendapatkan sinyal internet adalah di tepi jurang ini.
Sebagian besar dari siswa-siswi ini tidak mempunyai smartphone sehingga mereka pun belajar secara berkelompok di tepi jurang tersebut. Jarak lokasi tersebut dari sekolah mereka sekitar 4 kilometer.
Meski penuh dengan keterbatasan sampai belajar di tepi jurang seperti ini, para siswa ini pun tetap semangat belajar setiap hari untuk menimba ilmu. Salah satu akun yang membagikan kisah mereka ini adalah @makassar_iinfo, berikut ini unggahannya.
View this post on Instagram
Semoga pandemi ini segera berakhir agar siswa-siswi bisa belajar kembali di sekolah dan tak perlu belajar online sampai di tepi jurang seperti ini. Indonesia ini memang sangatlah beragam, meski banyak yang bisa dengan mengakses Internet dengan mudah tetapi ada pula mereka yang untuk mencari sinyal Internet saja sangat susah. Lekas membaik Ibu Pertiwi dan pendidikan Indonesia.