Rabu Wekasan: Pengertian, Sejarah, Ibadah, dan Ritualnya

Reporter : Aditia Lestari
Rabu, 13 September 2023 11:46
Rabu Wekasan: Pengertian, Sejarah, Ibadah, dan Ritualnya
Banyak masyarakat Jawa meyakini, melakukan ritual tolak bala akan memberikan keselamatan dari Rabu Wekasan

Rebo Wekasan atau Rebo Pungkasan adalah sebuah tradisi yang diadakan pada hari Rabu terakhir di bulan Safar, yaitu bulan kedua dalam kalender Hijriyah. Tradisi ini umumnya dilakukan oleh masyarakat Jawa, khususnya di Pulau Jawa dan Madura.

Secara bahasa, "Rebo" berarti hari Rabu dalam bahasa Jawa, sedangkan "Wekasan" berarti pungkasan atau akhir. Jadi, Rebo Wekasan secara bahasa berarti hari Rabu Terakhir.

Dalam tradisi Jawa, Rebo Wekasan dipercaya sebagai hari di mana 320.000 malaikat pembawa bala diturunkan ke bumi. Oleh karena itu, masyarakat Jawa melakukan berbagai ritual dan amalan untuk menolak bala dan memohon perlindungan dari Allah SWT.

 

 

1 dari 3 halaman

Pengertian Rabu Wekasan

 

Ritual Rabu Wekasan

Rabu Wekasan adalah salah satu hari dalam kalender Jawa yang memiliki makna khusus bagi masyarakat Jawa. Secara harfiah, " Rabu Wekasan" dapat diartikan sebagai " Rabu yang terkutuk" atau " Rabu penutupan." Namun, makna sebenarnya jauh lebih dalam daripada sekadar arti kata itu.

Dalam tradisi Jawa, Rabu Wekasan dianggap sebagai hari terakhir dalam satu siklus waktu yang dikenal sebagai " Wuku" atau " Pasaran." Wuku terdiri dari sepuluh hari, dan Rabu Wekasan menandai akhir dari siklus ini. Oleh karena itu, hari ini dianggap memiliki nilai spiritual yang tinggi, di mana orang Jawa beribadah dan memohon berkah serta perlindungan.

2 dari 3 halaman

Sejarah Rabu Wekasan

Ritual Rabu Wekasan

Sejarah Rabu Wekasan dapat ditelusuri ke dalam akar budaya Hindu-Buddha yang mendalam di Pulau Jawa. Tradisi ini memiliki pengaruh kuat dari agama Hindu dan Buddha yang pernah berkembang di Jawa pada masa lalu. Dalam agama-agama tersebut, siklus waktu dan perubahan alam sangat dihormati, dan Rabu Wekasan adalah refleksi dari kepercayaan ini.

Selain pengaruh Hindu-Buddha, Rabu Wekasan juga memiliki akar dalam kepercayaan animisme dan nenek moyang Jawa yang mendalam. Elemen-elemen ini menciptakan campuran unik dari budaya dan spiritualitas yang membuat Rabu Wekasan menjadi perayaan yang istimewa di Jawa.

3 dari 3 halaman

Ibadah dan Doa di Rabu Wekasan

Ritual Rabu Wekasan

Berikut adalah beberapa ritual dan amalan yang dilakukan masyarakat Jawa pada hari Rebo Wekasan:

  • Tahlilan

Tahlilan adalah salah satu ritual yang paling umum dilakukan pada hari Rebo Wekasan. Dalam tahlilan, masyarakat Jawa membacakan doa untuk para arwah leluhur mereka. Tujuannya adalah untuk memohon doa restu dan perlindungan dari para leluhur.

  • Berbagi makanan

Masyarakat Jawa juga berbagi makanan pada hari Rebo Wekasan. Makanan yang dibagikan biasanya berupa nasi bungkus, lauk pauk, dan buah-buahan. Makanan tersebut dibagikan kepada tetangga, kerabat, dan orang-orang yang membutuhkan.

  • Shalat sunah Lidaf'il Bala

Shalat sunah Lidaf'il Bala adalah shalat sunah yang dilakukan khusus pada hari Rebo Wekasan. Shalat ini terdiri dari 2 rakaat dengan bacaan doa khusus yang bertujuan untuk menolak bala.

  • Melakukan ritual tolak bala

Selain ritual-ritual di atas, masyarakat Jawa juga melakukan berbagai ritual tolak bala lainnya, seperti membaca doa-doa tertentu, membuat gunungan makanan, atau menggantungkan ketupat di pintu rumah.

Terlepas dari kepercayaan masyarakat Jawa, Rebo Wekasan juga merupakan momentum untuk memperbanyak amalan ibadah. Pada bulan Safar, umat Islam dianjurkan untuk memperbanyak doa, istighfar, dan membaca Al-Qur'an.

Dengan memperbanyak amalan ibadah, umat Islam dapat memohon perlindungan dari Allah SWT dari segala bala dan musibah.

 

Beri Komentar