© Instagram.com/rachelvennya
Di tengah pandemi covid-19 saat ini, banyak masyarakat yang membantu para tenaga medis, salah satunya adalah dengan penggalangan dana. Cara ini pun juga dilakukan oleh para artis maupun influencer, salah satunya adalah Rachel Vennya.
Seperti yang diketahui, ibunda dari Xabiru ini berhasil menggalang dana yang sudah dibuka sejak 16 Maret itu kini telah mencapai total donasi Rp9 miliar. Angka fantastis tersebut ternyata membuat Museum Rekor Indonesia (MURI) ingin memberikan penghargaan kepada Rachel atas pencapaian akisnya.
Namun bukannya menerima, Rachel justru menolak penghargaan yang diberikan oleh MURI.
Museum Rekor Dunia Indonesia memberikan penghargaan MURI untuk Rachel Vennya atas kontribusinya melawan COVID-19. Ia menerima penghargaan sebagai " Influencer yang Berhasil Menghimpun Dana Kemanusiaan COVID-19 dengan Jumlah Terbanyak" .
Kabar tersebut disampaikan melalui Instagram @muri_org pada Jumat (17/4).
" Saya tdk pernah mendaftarkan diri ke MURI, ttp niat baik MURI sangat saya hargai,Terima kasih buat 135107 #OrangBaik yang sudah berdonasi :)," tulis Rachel.
Lihat postingan ini di Instagram
Tetapi, penghargaan tersebut ternyata ditolak Oleh Rachel. Ia memiliki alasan tersendiri menolak penghargaan tersebut.
"Saya berterima kasih kepada MURI untuk niatan mengapresiasi apa yg saya lakukan dengan menggalang dana, saya merasa sangat terharu," tulisnya di Instagram.
"Tetapi setelah saya renungkan, saya rasa untuk saat ini perhatian kita harusnya ditujukan kepada orang-orang yg terkena dampak covid dan membutuhkan. Sehingga dengan segala hormat, saya meminta maaf bahwa saya memutuskan untuk menolak adanya penghargaan ini dari MURI kepada saya pribadi," lanjutnya.
Melalui unggahan di akun instagramnya, Rachel menjelaskan alasannya menolak penghargaan dari MURI. Menurutnya, banyak pihak yang patut diapresiasi, seperti tenaga medis, petugas pemakaman hingga pedagang keliling.
" Bukan cuma yang donasi, yang menerima bantuan juga layak banget kita apresiasi. Banyak penerima bantuan galang dana ini adalah petugas kesehatan. Di antara mereka banyak ibu-ibu kayak kita, gak bisa ketemu anaknya demi menolong orang lain. Pengorbanan mereka besar banget," tulis Rachel.
" Ada juga petugas pemakaman yang tiap hari menyiapkan pemakaman buat pasien Covid-19 dengan pellindung seadanya. Atau pedagang keliing yang tetep kerja di masa sekarang. Mereka ngelakuin itu demi keluarganya. Demi anak-anaknya. Kita sebenernya gak sedang membantu mereka, tapi kita lagi belajar dari perjuangan mereka," lanjutnya.
Salut banget deh sama kak Rachel, niat hati memang untuk menolong antar sesama bukan untuk mendapatkan pujian. Keren!