© Twitter @marsyashakil
Bilkis, seorang wanita dari India ini berhasil masuk dalam daftar 100 Most Influential People of 2020 atau 100 Orang Paling Berpengaruh Tahun 2020 versi majalah Time. Wanita 28 tahun ini adalah bagian dari kelompok wanita yang secara damai memprotes undang-undang kewarganegaraan yang kontroversial.
Profil pada majalah Time tentang Bilkis atau yang biasa disebut Dadi (nenek), yang ditulis oleh jurnalis India, Rana Ayyub, menggambarkan suara kaum terpinggirkan.
"Bilkis memberikan harapan dan kekuatan pada para aktivis dan pemimpin mahasiswa yang dijebloskan ke penjara karena membela kebenaran dalam demokrasi yang meluncur ke otoritarianisme dan mengilhami peniru protes damai di seluruh negeri," tulis Ayyub melansir BBC.
Segera setelah pengumuman tersebut, hashtag #ShaheenBagh (daerah tempat protes diadakan) dan #Bilkis menjadi trending di Twitter.
Tak hanya orang biasa, pengacara kondang India, Karuna Nundy, pun juga ikut menulis di Twitter.
" Reklamasi Konstitusi di Shaheen Bagh. Bilkis adalah salah satu tindakan paling inspiratif tahun ini," tulisnya.
'Dadi' Bilkis Bano's and her reclamation of the Constitution in Shaheen Bagh was one of the most inspiring acts this year. https://t.co/nq3lmCndKJ
Tak ketinggalan, sutradara Bollywood, Onir, juga menggunggah tagar tersebut pada akun pribadi Twitternya.
Seketika Shaheen Bagh, daerah dengan mayoritas Muslim merupakan tempat berlangsungnya protes damai terhadap Undang-Undang Amandemen Kewarganegaraan (CAA) yang kontroversial itu menjadi sorotan banyak orang India.
Ribuan petisi dilayangkan ke pengadilan oleh partai politik, kelompok muslim, dan masyarakat sipil yang berpendapat bahwa undang-undang kewarganegaraan yang baru itu ilegal karena memberikan kewarganegaraan atas dasar agama, yang bertentangan dengan nilai-nilai sekuler India yang diabadikan dalam konstitusi.
Mengikuti Bilkis, wanita-wanita muslim dalam jumlah besar lainnya ikut memprotes dengan damai. Sementara wanita dari agama lain ikut duduk di samping mereka dalam rangka solidaritas.
Para wanita muslim saling membaca pembukaan konstitusi India, berpidato menegaskan kembali kewarganegaraan mereka, dan menyanyikan lagu-lagu patriotik. Pujian banyak ditujukan untuk para pengunjuk rasa lantaran kegigihan dan keulat mereka.
Namun protes tersebut dikecam keras dan malah menjadi sasaran kampanye pemilihan negara bagian oleh Partai Bharatiya Janata (BJP) yang berkuasa di negara itu. BJP menuduh para demonstran sebagai pengkhianat karena menentang undang-undang tersebut.
Memang ya guys, menegakkan kebenaran itu sulit. Tapi buktinya Nenek Bilkis bisa. Kalau menurut kalian gimana nih?