© Freepik.com
Bagi yang sudah akrab dengan olahraga yang bergantung dengan jarak, pasti sudah tidak asing lagi dengan aplikasi Strava. Aplikasi pengukuran dan pelacak aktivitas olahraga banyak membantu siapapun penggunanya untuk mengetahui proses aktivitas yang sedang dilakukan.
Namun, belum lama ini, ada sebuah pembahasan mengenai joki Strava cukup ramai berada di platform X. Nggak cuma itu, mengenai joki Strava ini juga banyak ditentang oleh banyak pihak karena sudah tidak sesuai lagi dengan prinsip olahraga yang harus sportif. Selegkapnya mengenai joki Stravamari kita bahasa di bawah ini ya.
© Freepik.com
Strava adalah sebuah aplikasi yang memungkinkan pengguna untuk melacak dan merekam aktivitas olahraga seperti bersepeda, berlari, berenang, dan berbagai kegiatan fisik lainnya. Dengan aplikasi ini kamu bisa merekam dan melihat jejak aktivitas olahraga kamu.
Aplikasi ini memplot data seperti jarak yang ditempuh, waktu, kecepatan rata-rata, dan ketinggian (elevasi) pada peta. Aplikasi Strava ini bisa kamu gunakan untuk berbagai jenis olahraga, termasuk sepeda, lari, jalan, kano/perahu, sepeda listrik, hiking, dan olahraga bergerak lainnya.
Kemudian, kelebihan Strava adalah konektivitasnya dengan berbagai perangkat, seperti GPS, smartwatch, heart rate monitor, dan power meter. Selain itu, kamu dapat merekam dan menganalisis banyak jenis data selama berolahraga.
© Freepik.com
Baru-baru ini di platform sosial media X sempat viral ada pembahasan megenai Joki Strava. Jadi, joki Strava adalah layanan yang menawarkan jasa untuk memalsukan aktivitas olahraga di aplikasi Strava. Hal ini dikarenakan banyak pengguna Strava yang gemar memamerkan pencapaian mereka di platform media sosial, sehingga memicu munculnya fenomena joki Strava.
Kemunculan joki Strava ini kemudian menuai berbagai kecaman dari para pengguna aplikasi yang tulen. Mereka menganggap praktik ini merusak nilai-nilai sportifitas dan kejujuran dalam komunitas olahraga. Pasalnya, praktik ini melibatkan pengubahan data aktivitas untuk membuatnya tampak lebih impresif daripada kenyataannya, memungkinkan pengguna untuk memamerkan pencapaian palsu di profil mereka.
Mengenai joki Strava, hal ini pada beberapa waktu yang lalu sempat viral di platform X. Keramaian ini berasal dari salah satu pengguna akun platform X atau Twitter yang menawarkan jasa joki aplikasi olahraga Strava. Sebuah akun X membagikan sebuah postingan di media sosial pribadinya, yang menawarkan jasa joki Strava bagi mereka yang malas melakukan olahraga lari.
" btw aku buka joki strava yahh!! tapi yang lari sodaraku yang jago larii, price menyesuaikan pace, km dan dl yahh!! bisa dm akyuuu.." tulis sebuah akun di X.
Tak ayal tweet ini pun banyak mendapat hujatan dari warganet.
" Pake Honda beat aja sih jalan pelan pelan," sahut lainnya.
" Yang buka usahanya jenius, yang pake jasanya agak laen," kata lainnya.
" pas diajak lari beneran kelap kelip tuh," sahut lainnya.
" Demi bertahan hidup dan diakui di sosial media," terang lainnya.
" Ternyata bikin video pura2 lari pas CFD kurang cukup valid buat ngasih makan netizen," tulis lainnya.
Kalau menurut kalian gimana nih Diazens?