© 2020 Https://www.instagram.com/rebeccaalexandriah
Padahal dara berusia 14 tahun itu telah mengharumkan nama bangsa Indonesia dengan meraih prestasi luar biasa di kancah internasional.
Yup, Rebecca telah meraih mendali emas di Youth America Grand Prix (YAGP) tahun 2018 dan 2019 di Pusat Teater Lincoln H. Koch, New York. Alhasil, Rebecca menjadi orang Indonesia pertama yang menjuarai kompetisi balet bergengsi itu.
Setelah mendapat medali emas di ajang YAGP, Rebecca mendapat beasiswa untuk sekolah balet di AS, Australia, dan London, Inggris.
Karir balet Rebecca dimulai pada tahun 2015. Prestasi pertama yang berhasil diraihnya adalah memenangkan kategori solo dan grup di Dance Prix Indonesia.
Tak berpuas diri sampai di sana, ia merambah ke kompetisi Asian Grand Prix, Malaysia International Ballet Grand Prix, dan Asian Elite Dance Competition (Hong Kong). Tak tanggung-tanggung, Rebecca menyabet medali emas di semua kompetisi international itu.
Kemudian pada tahun 2017, ia menerima beasiswa dari Singapore Ballet Academy dan Dutch Summer School. Perjalanannya untuk meraih kesuksesan seperti saat ini penuh dengan rintangan.
Rebecca yang memulai menari balet sejak berumur 2,5 tahun, harus berhadapan dengan kenyataan bahwa, biaya yang dibutuhkan untuk mendukung hobinya ini, tidaklah sedikit.
Hal ini sempat membuat kedua orang tua Rebecca, Irman Yanuar Hadibroto dan Joe Shia merasa gundah, karena mereka mereka tak berasal dari keluarga yang kaya.
Tapi, melihat tegad Rebecca yan kuat, Irman dan Joe pun memutuskan untuk mendukung impian putrinya.
Rebecca bergabung dengan sekolah balet tertua dan terbesar di Indonesia, Marlupi Dance Academy (MDA). Konon, dalam sekolah itu, ia mendapat perundungan dari teman-teman sekelasnya akibat perbedaan status sosial yang dimiliki Rebecca.
Rebecca tak mempunyai barang mahal seperti yang dimiliki teman-temannya. Ia tak memiliki smartphone mewah dan iPad.
" Rebecca adalah seorang gadis yang rendah hati. Dia berasal dari keluarg kurang mampu. Semua teman-temannya di sekolah memiliki smartphone, iPad. Banyak teman-temannya yang membullynya," kata seorang teman Rebecca dalam sebuah interview.
" Dia bekerja sangat keras untuk meraih apa yang dia mau. Dia selalu mencoba mencoba dan mencoba," lanjutnya.
Meski demikian, Rebecca tak pernah peduli dan tetap fokus pada cita-citanya.
Tak hanya itu, Rebecca juga terlibat dalam suatu kecelakaan yang hampir membuat impiannya sirna.
Dalam perjalanan menuju gereja bersama sang ibunda, sebuah angkutan umum menabrak mereka. Saat itu, Rebecca begitu sedih lantaran kakinya mengalami cedera.
Namun, ia masih tak menyerah. Setelah kondisinya pulih, ia kembali berlatih dan mengikuti kompetisi.
Hingga saat ini pun, Rebecca tak pernah berhenti mengasah bakatnya di balet, dan masih terus ingin mengejar impian besarnya. Semangat Rebecca sangat bisa jadi panutan bagi kita semua.