© Instagram.com/@roy_tampan19
Citayam Fashion Week, fenomena mencari jati diri di Ibu Kota belakang tengah menjadi perbincangan warganet. Di era yang serba digital ini, anak tongkrongan dari pinggiran Ibu Kota di Sudirman, tepatnya Taman Stasiun MRT Dukuh Atas menjadi trend setter.
Dari Jeje, Roy, Kurma, sampai Bonge remaja yang suka nongkrong di Sudirman dari Citayam, Bojong Gede, dan Depok justru digaris bawahi hingga disebut merusak pemandangan.
Fenomena mencari jati diri ini sebenarnya jalan tak langsung bagi mereka untuk meminta hak ruang publik dari pinggiran kota yang telah hilang dikembalikan. Seperti diketahui, pembangunan gedung-gedung pencakar langit terus digenjot namun akses ruang publik kian menyempit.
Jadi, tidak ada salahnya jika orang-orang pinggiran berusaha untuk mendapatkan kembali ruang publik mereka untuk menjukkan jati dirinya seperi nongkrong di Sudirman.
Ngomongin soal ‘jati diri’ dan ‘Citayam Fashion Week’, anak-anak tongkrongan di Dukuh Atas tentu memiliki selera sendiri. Bahkan fashion ikon anak-anak Citayam, Bojong Gede, sampai Depok yang nongkrong di Dukuh Atas menjadi perhatian publik.
OOTD kekinian ala selebritas papan atas, padu-padankan crop top dengan kulot dan rok mini kekinian menjadi pemandangan biasa di area Sudirman. Remaja laki-laki dan perempuan berkumpul, beradu gaya dengan style terkini yang menurutnya sudah paling oke sejagad ala selebgram dengan barang-barang tiruan dari brand ternama.
Viralnya fenomena Sudirman dan ‘Citayam Fashion Week’ rupanya tak hanya menarik perhatian publik dan warganet. Sandiaga Uno, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) ikut berbicara.
Jika tidak sedikit warga Sudirman dan sekitarnya yang mengatakan bahwa anak tongkrongan dari Citayam-Bojong Gede-Bekasi di Dukuh Atas dengan gayanya yang stylish sangat menggangu, lain halnya dengan Sandiaga Uno.
Menparekraf RI itu justru mengungkapkan jika trend kalangan remaja pencari jati diri dan pejuang ruang publik di Ibu Kota itu sangat membatu ekonomi dan pariwisata di Jakarta. Kok bisa?
" Ini mereka mempopulerkan destinasi wisata dalam kota. Saya nanti akan koordinasi dengan dinas pariwisata dan ekonomi kreatif DKI Jakarta," kata Sandiaga Uno sebagaimana dikutip dari Liputan6.com pada Sabtu, (9/7/2022).
Maraknya anak-anak tongkrongan di Dukuh Atas pun membawa perubahan, di mana ruang hijau di area stasiun menjadi arena pamer OOTD stylish yang membawa pengaruh positif.
Menurut Sandiaga Uno, remaja Citayam dan sekitarnya justru menampilkan produk fashion dari daerahnya tapi tidak membebani daerah itu dengan kegiatan yang negatif. Ini bagian dari urbantourism (wisata perkotaan). Mereka datang lalu di pojok-pojok kota mengambil gambar dan mempromosikannya di sosial media.
Saat ABG Citayam-Bojong Gede-Bekasi beramai-ramai promosikan produk-produk lokal di area Sudirman tanpa merusak lingkungan, lalu kenapa remaja dari pinggiran Ibu Kota justru banyak dicibir?
Toh, tidak ada yang dirugikan dalam fenomena ini.
Menanggapi viralnya ajang ‘Citayam Fashion Week,’ Menparekraf justru melihat peluang lain di mana remaja pencari jati itu berbakat sebagai agen-agen promosi dari destinasi wisata.
Sandiaga bahkan menawarkan beasiswa sekolah pariwisata bagi remaja-remaja menengah ke bawah yang justru dinilai berpotensi mendukung pariwisata Indonesia.
" Kebetulan kita ada Politeknik Pariwisata NHI di Bandung, tidak jauh dari Citayam untuk mengembangkan bakatnya, karena konten-kontennya keren, menarik dan mereka anak-anak eksis yang mengemas konten secara kekinian," tutup Sandiaga Uno.