Resek dan Ribet, Kunci Ari Lasso Bertahan di Industri Musik Indonesia

Reporter : Firstyo M.D.
Selasa, 7 Juli 2020 18:25
Resek dan Ribet, Kunci Ari Lasso Bertahan di Industri Musik Indonesia
Ari Lasso mengakui bahwa dirinya adalah solois yang sangat resek dan ribet dalam hal penampilan. Bahkan ia sempat mengalami fase sulit manggung. Namun justru itulah yang menjadi kunci kesuksesannya.

Nggak banyak penyanyi yang bisa meraih kesuksesan di dua tempat; saat tergabung bersama sebuah band dan saat bersolo karir.

Ari Lasso adalah satu nama dari sedikit penyanyi tersebut. Ia meraih kesuksesan bersama band Dewa 19. Terlibat dalam penggarapan empat album awal Dewa 19, termasuk album Terbaik Terbaik yang--seperti judulnya--disebut sebagai album terbaik band asal Surabay itu.

Saat lepas dari Dewa 19 dan memulai karir solonya pun kesuksesan tetap bisa diraih Ari Lasso. Hal tersebut bahkan bertahan hingga kini dan terjadi lintas generasi.

Apa rahasia di balik itu semua?

1 dari 4 halaman

Ari Lasso dan Luna Maya

Ari Lasso mengungkapkan dalam wawancara bersama Luna Maya bahwa menjadi resek dan ribet adalah resepnya dalam mempertahankan karir.

Lho, kok?

" Mungkin salah satu yang membuat aku, Puji Tuhan, bisa bertahan lama itu memang mungkin, bisa dibilang orang yang paling resek dan paling ribet, serta paling konsisten dalam menampilkan penampilan panggungnya itu aku," tutur Ari Lasso.

Keresekan, keribetan, serta kekonsistenan itu dilakukan oleh Ari Lasso untuk menunjang penampilannya sejak awal merintis karir solo.

" Zaman solo album tahun 1999-2000, Ari Lasso masih merangkak-rangkak, itu aku maunya kalau nyanyi bikin band sendiri (untuk mengiringi), yang mana aku ambil band termahal di Jakarta, Trainspoitting yang main di Hard Rock (cafe)," ujar Ari Lasso.

2 dari 4 halaman

Ari Lasso bahkan melakukan pengorbanan yang sangat besar atas keputusannya tersebut, yang paling terasa adalah harus merelakan diri untuk nggak memegang banyak uang demi membiayai penunjang penampilan.

" Misalkan budget manggungnya Ari Lasso itu delapan juta, gue inget enam sampai delapan juta, itu empat jutanya udah ilang buat band. Kemudian untuk kru, untuk manajemen, untuk bla bla bla...."

" Nyisa berapa mas?" potong Luna Maya.

" Aku itu kalau pulang (bawa) 1,2 juta (atau) 800 ribu. Berdarah-darah," jawab Ari Lasso.

3 dari 4 halaman

Ari Lasso dalam wawancara bersama Luna Maya

Alasan Ari Lasso melakukan pengorbanan sedemikian rupa adalah untuk menjaga agar penampilannya maksimal saat berada di atas panggung.

" Karena aku anak band yang tidak bisa--mohon maaf temen-temen yang lain mungkin--diiringi dengan organ tunggal atau minus one," terang Ari Lasso.

Keribetan itu sempat membuatnya dicela oleh banyak pihak karena titelnya sebagai penyanyi solo, namun tetap diiringi oleh band layaknya vokalis. Ia bahkan sempat mengalami fase-fase sulit mendapat panggung.

" Suffering lah aku. Sebulan manggung (cuma) 2-3 kali, kadang-kadang tiga bulan bener-bener nganggur," Ari Lasso mengisahkan masa berjuangnya.

Pihak manajemen sempat meminta Ari Lasso untuk mau berkompromi dan menggunakan band setempat saja saat manggung ke luar kota. Kendati demikian, Ari Lasso tetap tak bergeming.

" Mana mungkin sebuah penampilan yang bagus disiapkan dalam semalam?" ucap Ari Lasso.

Beri Komentar